ARTIKEL
“AKUNTANSI MULTINASIONAL : TRANSAKSI MATA UANG ASING DAN INSTRUMEN
KEUANGAN”
Dosen Pengampu :
Dania Puspita, S.ST
Disusun Oleh :
Novia Nurlailatul Qomar
NIM
(1510421019)
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER
2018
BAB
11 Akuntansi Multinasional : Transaksi mata Uang Asing dan Instrumen Keuangan
Perusahaan yang beroperasi di pasar internasional dipengaruhi oleh
risiko bisnis normal, seperti kurangnya permintaan atas produk mereka di pasar
luar negeri, unjuk rasa buruh, dan transportasi yang tertunda dalam pengiriman
produk mereka kepada pelanggan luar negeri. Perusahaan juga dapat mengalami
risiko mata uang asing ketika melakukan transaksi dalam mata uang lain.
Perusahaan-perusahaan multinasional seringkali melakukan transaksi dalam
berbagai mata uang sebagai dampak atas aktivitas ekspor dan impor.
Ada sekitar 150 jenis mata uang diseluruh dunia tapi sebagian besar
perdagangan internasional dilakukan dalam enam mata uang utama yaitu :
dolar AS, poundsterling Inggris, dolar Kanada, euro, yen Jepang dan franc
Swiss.
1.
PERMASALAHAN
AKUNTANSI
Bab ini menjelaskan prosedur akuntansi
untuk pencatatan dan pelaporan transaksi dalam mata uang asing.PSAK 10
"Transaksi Mata Uang Asing" , diterbitkan tahun 1994, mengatur
prosedur akuntansi untuk piutang dan utang dagang dengan mata uang asing -
yaitu transaksi yang membutuhkan pembayaran ataupun menerima pembayaran dalam
mata uang asing.PSAK 50 " Instrumen Keuangan Penyajian dan
Pengungkapan"dan PSAK 55 "Instrumen Keuangan Pengakuan dan Pengukuran
" diterbitkan pada 2006.mengatur prosedur akuntansi untuk instrumen
keuangan khususnya transaksi derivatif dengan tujuan melakukan lindung nilai (hedging).
2.
KURS
MATA UANG ASING
Sebelum
tahun 1972, sebagian besar mata uang dinilai dari standar logam emas yang
mempunyai nilai tetap secara internasional setiap onsnya. namun pada tahun 1972
sebagian besar negara menandatangani suatu perjanjian yang memperbolehkan nilai
mata uang mereka"mengambang ( float)" berdasarkan permintaan dan
penawaran terhadap mata uang tersebut. Kurs mata uang asing (foreign
currency exchange rate) ditentukan setiap hari oleh pedagang mata uang asing
yang bertindak sebagai agen untuk individu atau negara yang memperdagangkan
mata uang asing.Beberapa negara seperti Cina menetapkan kurs tetap resmi dan
kurs tetap untuk dividen yang dikirimkan ke luar negeri.Kurs resmi ini dapat
berubah sewaktu-waktu dan perusahaan yang beroperasi diluar negeri perlu
berkomunikasi dengan pemerintah negara tersebut untuk memastikan bahwa
perusahaannya telah memenuhi setiap ketentuan pembatasan pertukaran mata uang.
a.
Penentuan Kurs
Mata uang suatu negara mirip dengan komoditas lain dan kursnya berupa
karena sejumlah faktor ekonomi yang mempengaruhi permintaan dan penewaran
terhadap mata uang tersebut. Faktor lain yang menyebabkan fluktuasi kurs adalah
neraca pembayaran, perubahan suku bunga, dan tingkat investasi negara tersebut
serta stabilitas dan proses tata kelola (governance).
b.
Kurs Langsung Dan Tidak Langsung
Nilai reratif suatu mata uang terhadap mata uang yang lain dapat
dinyatakan dalam dua cara yang berbeda langsung atau tidak langsung.
c.
Kurs Langsung (direct
exchange rate/DER) adalah banyaknya unit mata uang lokal (local
currency units - LCUs) yang diperlukan untuk memperoleh satu unit
mata uang asing ( foreign currency unit - FCU). Dari
sudut pandang entitas Indonesia, kurs langsung dapat dipandang sebagai besarnya
rupiah untuk diperoleh satu unit mata uang asing.Rasio dari kurs langsung
dinyatakan :
DER= Nilai Setara Rupiah / 1FCU
contoh,
jika dengan Rp 11.500,- dapat diperoleh 1 dolar AS ,kurs langsung dari rupiah
terhadap dolar As adalah sebesar Rp 11.500,- seperti ditunjukkan sebagai
berikut :
Rp 11.500 /$1 = 11.500
d.
Kurs Tidak Langsung (indirect
exchange rate - IER) adalah kebalikan dari kurs langsung . Dari sudut
pandang entitas Indonesia, kurs tidak langsung adalah :
IER=1FCU / Nilai Setara Rupiah
Kurs
tidak langsung untuk contoh dolar As diatas adalah :
1 / Rp.11.500 =0,00008695652
Cara
lain untuk merumuskan hal ini :
IER= Jumlah Unit Mata Uang Asing/ Rp 1
=$0,0000869562/1
e.
Perubahan Kurs
Perubahan kurs mengacu pada semakin menguat atau melemahnya suatu mata
uang dibandingkan dengan mata uang lain. contoh :
2 Januari2005
|
1 Juli 2005 2 Januari 2006
|
1 Juli 2006
|
||
Kurs
langsung (setara rupiah dari 1 FCU)
|
Rp 9.350,-
|
Rp 9.200,-
|
Rp
9.180,-
|
Rp 9.280,-
|
Kurs
tidak langsnug (setara FCU per Rp 1,-)
|
$0,0001070
|
$0,0001087
|
S0.0001089
|
$0.0001078
|
Menguatnya
Rupiah - Penurunan Kurs Langsung
Antara tanggal 2 Januari 2005 dan 1 Juli 2005 , kurs langsung turun
dari Rp 9.350,- = $1 menjadi Rp 9.200,- = $1. Ini menunjukkan bahwa lebih
sedikit mata uang rupiah yang diperlukan untuk memperoleh $1 AS. Untuk
memperoleh 1 dolar As diperlukan nilai rupiah sebesar Rp 9.350,-pada tanggal 2
Januari 2005 namun berkurang menjadi Rp 9.200,- pada tanggal 1 Juli. Berarti
nilai mata uang rupiah menguat terhadap dolar AS.
Ingatlah
bahwa menguatnya rupiah berarti :
·
Lebih sedikit mata uang rupiah yang diperlukan
untuk memperoleh satu unit mata uang asing
·
Satu rupiah memperoleh lebih banyak unit mata
uang asing
Impor
dari Amerika akan lebih murah untuk konsumen Indonesia pada tangal 1 Juli
dibandingkan 2 Januari karena menguatnya rupiah. Contoh :
Perusahaan
manufaktur Amerika menjual mobil buatan Amerika seharga $ 25,000 digunakan
perhitungan :
Nilai
setara rupiah = Unit mata uang asing x kurs langsung
Rp 233.750.000,-
= $ 25,000
|
x Rp 9.350,-
|
Antara
tangal 1 Juli dan 2 Januari kurs langsung turun saat dolar menguat relatif
terhadap uero.
tanggal
1 Juli, nilai setara rupiah dari $ 25,000 adalah :
Nilai
setara rupiah = Unit mata uang asing x kurs langsung
Rp
230,000.000,- = $ 25,000
|
x Rp 9.200,-
|
Meskipun menguatnya rupiah akan menguntungkan bagi perusahaan
Indonesia yang membeli barang dari negara lain , penguatan ini mempunyai dampak
negatif pada perusahaan Indonesia yang menjual produk ke negara tersebut.Bersamaan
dengan menguatnya rupiah eksport Indonesia ke Amerika akan lebih mahal bagi
pelanggan Amerika. Contoh :
Perusahaan manufaktur Indonesia menjual mesin buatan Indonesia seharga
Rp 100.000.000,-digunakan perhitungan :
Nilai setara mata uang
asing = unit mata uang rupiah x kurs tidak langsung
$ 10,700 = Rp
100.000.000,- x $0.0001070
tanggal
1 Juli, setelah terjadi penguatan dolar , mesin akan membebankan pelanggan
Amerika US $ 10,870 dengan perhitungan :
Nilai setara mata uang
asing = unit mata uang rupiah x kurs tidak langsung
$
10,870 = Rp 100.000.000,- x
$0.0001087
f.
Melemahnya Rupiah - Peningkatan Kurs
Langsung
Antara tanggal 1 Juli 2005 dan 1 Juli 2006 , kurs langsung meningkat
dari Rp 9.200,- = $1 menjadi Rp 9.280,- = $1. Ini menunjukkan bahwa lebih
banyak mata uang rupiah yang diperlukan untuk memperoleh $1 AS. tanggal 1 Juli
2005 Nilai relatif 1 dolar AS adalah Rp 9.200,00 namun tanggal 1 Juli 2006 ,
biaya untuk satu dolar AS meningkat menjadi Rp 9.280,-
.Ini berarti nilai mata uang rupiah turun terhadap dolar AS dan
diistilahkan dengan melemahnya rupiah terhadap dolar AS. Cara
lain untuk melihat perubahan ini adalah dengan melihat bahwa kurs tidak
langsung mengalami penurunan. Ini ditunjukkan bahwa pada tanggal 1 Juli 2006,
Rp 1 memperoleh lebih sedikit dolar dibandingkan dengan tanggal 1 Juli
2005.Pada tangal 1 Juli 2005, satu rupiah Indonesia dapat memperoleh $
0.0001087 sedangkan 1 Juli 2006 , satu rupiah Indonesia hanya memperoleh $
0.0001078.
Ingatlah
bahwa melemahnya rupiah berarti :
·
Lebih banyak mata uang rupiah yang diperlukan
untuk memperoleh satu unit mata uang asing
·
Satu rupiah memperoleh lebih sedikit unit mata
uang asing
g.
Kurs Tunai (Spot Rate) dan Kurs Sekarang
(Current Rate)
PSAK 10 mengacu pada penggunaan kurs tunai maupun kurs sekarang untuk
untuk mengukur operasi luar negeri. Kurs Tunai (Spot Rate) adalah kurs
yang digunakan dalam penyerahan segera suatu mata uang.
Kurs Sekarang (Current Rate) di definisikan secara
sederhana sebagai kurs tunai pada tanggal neraca suatu entitas.
Kurs Masa Depan (Forward Exchange Rate)
adalah kurs untuk pertukaran mata uang di masa mendatang.
Kurs masa depan pada suatu tanggal tertentu tidak sama dengan
kurs tunai pada tanggal yang sama. Ekspektasi yang berbeda terhadap nilai kurs
di masa depan menentukan tingkat kurs tersebut. Selisih antara kurs masa depan
dengan kurs tunai pada suatu tanggal tertentu dinamakan spread. Spread
memberikan informasi tentang kemungkinan penguatan atau pelemahan dari
suatu mata uang. contoh :
Kurs tunai dari uero Rp 14.860,- dan kurs masa depan yang jatuh tempo
30 hari Rp 13,870,-spread adalah selisih dari ke dua nilai tersebut
sebesar Rp 990,-.Oleh karena kurs masa depan nilainya lebih rendah dari
kurs tunai maka hal ini memberikan ekspektasi bahwa rupiah akan menguat
terhadap uero dalam 30 hari ke depan.Aktual kurs tunai pada 30 hari kemudian
dapat saja lebih tinggi atau lebih rendah dibandingkan kurs masa depannya .
Dengan melakukan kontrak masa depan (forward contract) , perusahaan
Indonesia tidak hanya memperoleh kesempatan untuk menerima nilai tukar yang
lebih baik tetapi sekaligus menghindari kemungkinan terjadinya rugi akibat
nilai tukar.Hal ini mengurangi risiko bagi perusahaan Indonesia.
3.
TRANSAKSI
MATA UANG ASING
Transaksi Mata Uang Asing ( foreign
currency transactions) adalah aktivitas ekonomi yang dinyatakan
selain dari mata uang pencatatan suatu entitas. Transaksi tersebut meliputi
:
1.
Pembelian atau penjualan barang/jasa (impor
atau ekspor) , dimana harganya dinyatakan dalam mata uang asing.
2.
Utang atau piutang pinjaman dalam mata uang
asing
3.
Pembelian atau penjualan kontrak kurs masa
depan
4.
Pembelian atau penjualan unit mata uang asing.
Untuk
tujuan laporan keuangan, transaksi dalam mata uang asing harus ditranslasikan
ke dalam mata uang pelaporan yang digunakan perusahaan.Pada setiap tanggal
neraca - interim maupun tahunan - saldo akun yang dinyatakan dalam mata uang
selain mata uang pelaporan dari suatu entitas harus disesuaikan untuk
mencerminkan perubahan kurs selama periode tersebut sejak tanggal neraca
terakhir atau sejak tanggal transaksi mata uang asing jika transaksi tersebut
terjadi pada periode yang bersangkutan.Penyesuaian ini menyatakan kembali akun
mata uang asing dalam nilai setara dolar AS pada tanggal neraca.Penyesuaian
dalam nilai setara dolar AS ini merupakan keuntungan atau kerugian mata uang
asing (foreign currency transaction gain or loss) untuk
entitas tersebut pada saat kurs berubah. Contoh :
Perusahaan
Indonesia memperoleh € 5,000 dari bank pada tanggal 2 Januari 20X1, untuk
digunakan dalam pembelian barang di masa depan suatu perusahaan Jerman. Kurs
langsung sebesar Rp 14.200 = €1 sehingga perusahaan membayar bank sebesar Rp
71.000.000,- untuk €5,000 dengan perhitungan :
Nilai setara dolar AS = Unit
mata uang asing x kurs langsung
Nilai setara dolar AS
|
= Unit mata uang asing
|
x
|
kurs langsung
|
||
Rp
|
71.000.000,-
|
= € 5,000
|
x
|
Rp
14.200,-
|
|
Jurnal berikut mencatat
pertukaran mata uang tersebut :
|
|||||
(1)
|
Mata
Uang Asing (€)
|
Rp 71.000.000,-
|
|||
Kas
|
Rp71.000.000,-
|
Pada
tanggal 1 Juli 20X1, kurs sebesar Rp 14.100,- menjadi setara dengan €1. Jika
pada saat tersebut dibuat laporan interim maka jurnal :
(2)
|
Kerugian
Transaksi Mata Uang Asing
|
Rp
500.000,-
|
Unit
Mata Uang Asing (€)
|
Rp500.000,-
|
Nilai
setara dolar dari € 5,000 pada tanggal 2 Januari
€ 5,000 x Rp 14.200
Rp 71.000.000
Nilai
setara dolar dari € 5,000 pada tanggal 1 juli
€ 5,000 x Rp 14.100
Rp 70.500.000
Kerugian transaksi mata uang asing Rp 500.000
|
Kerugian transaksi mata uang asing disebabkan oleh transaksi dalam
mata uang asing dan dimasukkan dalam laporan laba rugi periode berjalan, pada
umumnya disajikan terpisah dalam "keuntungan dan kerugian
lain-lain" ,Beberapa akuntan menggunakan istilah rugi kurs daripada
Rugi Transaksi Mata Uang Asing yang lebih panjang.
Pada contoh sebelumnya. perusahaan Indonesia menggunakan rupiah
sebagai mata uang utama dalam melakukan fungsi keuangan dan operasi utama yaitu
sebagai mata uang fungsional (functional currency). Selain itu,
perusahaan Indonesia juga menyiapkan laporan keuangannya dalam rupiah sebagai
mata uang pelaporan (reporting currency) Setiap transaksi yang
dinyatakan dalam mata uang selain rupiah memerlukan translasi menjadi nilai
setara rupiah.
Secara umum, sebagian besar transaksi tunai bisnis dilakukan dalam
mata uang lokal negara dimana entitas tersebut beroperasi. Rupiah adalah
mata uang fungsional bagi hampir semua perusahaan di Indonesia. Sedangkan
perusahaan yang beroperasi di Jerman mungkin akan menggunakan uero (€)
sebagai mata uang fungsionalnya.
a.
Transaksi Ekspor Impor Dalam Mata Uang Asing
Utang dan piutang yang timbul dalam
transaksi mata uang asing dengan entitas luar negeri harus diukur dan
dinyatakan dalam mata uang asing, harus diukur dan dinyatakan oleh entitas
AS dalam mata uang yang digunakan untuk pencatatan akuntansinya - yaitu
rupiah.Kurs yang relevan bagi penyelesaian transaksi dalam suatu
mata uang asing adalah kurs tunai (spot rate) pada tanggal penyelesaian. Pada
tanggal diselesaikan, utang - piutang dalam unit mata uang asing harus
disesuaikan dengan nilai setara rupiah saat itu. Jika laporan keuangan disusun
sebelum utang atau piutang dalam mata uang asing dilunasi maka saldo akun utang
- piutang tersebut harus disesuaikan pada tanggal neraca dalam setara rupiah
menggunakan kurs sekarang ( current rate ) pada tanggal neraca.
Gambaran umum atas akuntansi yang diharuskan untuk transaksi impor dan
ekspor dalam mata uang asing secara kredit sbb.:
1.
Tanggal transaksi. Mencatat
transaksi pembelian atau penjualan pada nilai setara dolar AS menggunakan
kurs langsung tunai pada tanggal tersebut.
2.
Tanggal neraca. Menyesuaikan
utang atau piutang menjadi nilai setara rupiah pada setiap akhir periode
menggunakan kurs langsung sekarang.Mengakui keuntungan atau kerugian sebagai
akibat perubahan kurs antara tanggal transaksi dengan tanggal neraca.
3.
Tanggal pelunasan.Pertama-tama
menyesuaikan utang atau piutang untuk setiap perubahan mata uang asing
antara tanggal neraca (atau tanggal transaksi jika transaksi tersebut terjadi
setelah tanggal neraca ) dengan tanggal pelunasan. Mencatat keuntungan atau
kerugian sebagai akibat perubahan kurs yang terjadi, kemudian mencatat
pelunasan utang atau piutang dalam mata uang asing tersebut.
Ilustrasi pembelian dari luar negeri.
1 Oktober 20X1 PT Induk, sebuah perusahaan Indonesia memperoleh barang
secara kredit
dari Tokyo Industries , perush. Jepang sebesar Rp 160.000.000.- atau
2.000.000 yen.
PT Induk menyusun laporan keuangan pada
akhir tahun per 31 Desember 20X1
Pelunasan utang dilakukan pada tanggal 1 April 20X2
Kurs tunai langsung untuk nilai setara dolar AS dari 1 yen adalah :
Tanggal
|
Kurs Langsung
|
1 Oktober 20X1 (Transaksi pembelian)
31 Desember 20X1 (Tanggal Neraca)
1 April 20X2 ( Tanggal Pelunasan)
|
Rp 80
Rp 90
Rp 86
|
Pemahaman revaluasi dapat
lebih mudah dengan melihat prosesnya dari akun T (T - account) :
Utang
Usaha ¥
20XI
1 Okt
31 Des
31 Des
20X2
1 Apr
(¥2.000.000 x (Rp
90-Rp86) 8.000.000
1 Apr pelunasan
(¥2.000.000 x Rp 86) 172.000.000
2 Apr
|
160.000.000 (¥2.000.000
x Rp 80)
20.000.000 (¥2.000.000 x( Rp 80
– Rp 90)
180.000.000 (¥2.000.000
x Rp 90)
0 Saldo
|
4.
MENGELOLAH
RISIKO MATA UANG INTERNASIONAL DENGAN INSTRUMEN INTERNASIONAL PERTUKARAN MATA
UANG MASA DEPAN (FOREIGN CURRENCY FORWARD EXCHANGE)
Entitas multinasional mengelola risiko MUA mereka dengan menggunakan
beberapa jenis keuangan seperti :
· Kontrak
masa depan dalam mata uang asing(foreign currency - denominated forward
exchange contract)
· Opsi
mata uang asing ( foreign currency option)
·
Mata uang asing berjangka ( ( foreign
currency future)
Akuntansi
untuk derivatif dan aktivitas lindung nilai (hedging)berpedoman pada dua
standar
PSAK
50 , : Instrumen Keuangan : " Penyajian dan pengungkapan"
PSAK
55, : Instrumen Keuangan " Pengakuan dan Pengukuran" , mendefinisikan
derivatif dan menetapkan aturan umum dalam pengakuan derivatif baik sebagai
aset atau kewajiban dalam neraca dan mengukur instrumen keuangan tersebut pada
nilai wajar.
Instrumen
keuangan (financial instrument) adalah kontrak yang akan meningkatkan
nilai aset dari suatu entitas dan instrumen utang atau ekuitas pada
entitas lain. contoh, bukti kepemilikan, wesel bayar dan wesel tagih serta
berbagai jenias kontrak keuangan lainnya. Derivatif (derivative) adalah
suatu instrumen keuangan yang :
·
Memiliki satu atau lebih variabel pokok yang
mendasarinya (underlying) dan satu atau lebih jumlah nosional (notional
amount) .Di mana nilainya mengalami perubahan karena ada perubahan variabel
yang mendasarinya seperti tingkat bunga, harga komoditas, atau surat berharga
atau index.
·
Tidak memerlukan investasi awal neto atau
kalaupun memerlukan investasi maka nilainya lebih kecil bila dibandingkan
dengan jumlah yang dibutuhkan oleh jenis perjanjian lainnya yang diperkirakan
akan menghasilkan efek yang sama terhadap perubahan dalam faktor-faktor pasar.
·
Persyaratan perjanjian mengharuskan adanya settlement
(pelunasan) pada tanggal tertentu di masa yang akan datang.
contoh, derivatif adalah kontrak pertukaran mata uang asing masa depan yang nilainya
diturunkan dari perubahan kurs
mata uang asing sepanjang kontrak.
a.
Derivatif Yang Ditujukan Sebagai Lindung
Nilai
Derivatif dapat ditujuhkan untuk melindungi nilai atau mengurangi
risiko . Beberapa perusahaan menggunakan derivatif bukan untuk lindung
nilai namun sebagai instrumen keuangan yang bersifat spekulatif. Contoh,
perusahaan dapat menandatangi kontrak masa depan yang tidak mempunyai tujuan
untuk saling menghapuskan nilai apapun. Dalam hal ini, kerugian atau keuntungan
derivatif dicatat dalam laba periode berjalan.
PSAK
55 memberikan persyaratan spesifik dalam pengklasifikasian derivatif sebagai
suatu aktivitas lindung nilai . Akuntansi lindung nilai menghapuskan (kerugian)
atas pos yang dilindungi atas kerugian (keuntungan) dari instrumen lindung
nilai. Suatu instrumen derivatif dapat diklasifikasikan sebagai instrumen
lindung nilai jika dan hanya jika seluruh kriteria berikut dipenuhi :
1.
Dokumentasi yang cukup harus disajikan pada awal
jangka waktu lindung nilai untuk menentukan tujuan dan sasaran dari lindung
nilai. Instrumen lindung nilai dan hal-hal yang dilindungi serta bagaimana
aktivitas lindung nilai tersebut akan dievaluasi secara berkesinambungan
2.
Lindung nilai harus sangat efektif dalam
mengompensasi seluruh perubahan dalam nilai wajar maupun arus kas yang
dihubungkan dengan nilai yang dilindungi dan seluruh strategi manajemen untuk
melakukan lindung nilai tersebut secara konsisteen harus didokumentasikan
selama jangka waktu lindung nilai.
3.
Untuk lindung nilai arus kas, transaksi yang
diperkirakan sebagai subjek lindung nilai harus dapat memiliki kemungkinan yang
sangat tinggi (highly probable) dan harus menunjukkan adanya eksposur
yang tinggi pada arus kas yang dapat menyebabkan timbulnya untung dan rugi
akibat risiko tersebut.
4.
Efektivitas lindung nilai harus dapat dihitung
dengan meyakinkan, seperti lindung nilai atas nilai wajar atau arus kas harus
dapat dihubungkan dengan risiko lindung nilai dan instrumen lindung nilai tersebut
dapat dihitng dengan tepat.
5.
Lindung nilai ditentukan secara
berkesinambungan dan nilai pada bagian efektifnya ditentukan secara aktual
sepanjang periode pelaporan keuangan.
Efektivitas
dipandang sebagai kemampuan instrumen derivatif untuk menghapuskan perubahan
dalam nilai wajar atas arus kas barang yang dilindungi antara 80 sampai 125 %
dari perubahan nilai barang yang dilindungi.
Derivatif yang memenuhi persyaratan untuk lindung nilai dan digunakan
oleh manajemen perusahaan untuk memenuhi tujuan tersebut diatur dalam PSAK 55
sebagai berikut :
1.
Lindung nilai atas nilai wajar (fair
value hedges)
digunakan untuk melindungi risiko perubahan nilai wajar dari kewajiban
atau aset atau komitmen (firm commitment) yang belum diakui untuk
membeli atau menjual aset pada harga tetap atau porsi tertentu seperti aset,
kewajiban aqtau komitmen yang dapat dikaitkan dengan risiko tertentu dan dapat
menyebabkan timbulnya keuntungan dan kerugian.Keuntungan dan kerugian neto dari
dari perubahan nilai wajar instrumen lindung nilai diakui pada laporan laba
rugi periode berjalan. Pada saat yang sama nilai terbawa dari nilai lindung
tersebut akan disesuaikan untuk untuk atau rugi dengan risiko lindung nilai ,
dimana hal ini juga langsung diakui pada laporan laba rugi periode berjalan..Contoh
lindung nilai atas nilai wajar disajikan dalam lampiran 11B dengan menggunakan
suatu kontrak opsi untuk melindungi efek/surat berharga yang tersedia untuk
dijual.
2.
Lindung nilai arus kas (cash flow hedges)
digunakan untuk melindungi risiko perubahan nilai arus kas yang
diantisipasi yang masuk atau keluar dari perusahaan untuk aset dan kewajiban
yang diakui seperti (pembayaran bunga masa depan atau utang bunga dengan
tingkat bunga variabel) atau transaksi yang diperkirakan sangat pasti terjadi
dan dapat memengaruhi laba dan rugi. Bagian laba atau rugi atas instrumen
keuangan yang ditetapkan sebagai bagian efektif harus dilaporkan sebagai bagian
dari ekuitas dan akan dipindahkan dalam laporan laba rugi ketiks trsndskdi
lindung nilai ketika lindung nilai tersbut memengaruhi laba rugi
berjalan.Bagian efektif didefinisikan sebagai bagian dari keuntungan atau
kerugian instrumen lindung nilai yang menghapuskan kerugian atau keuntungan
pada pos yang dilindungi.Bagian perubahan nilai pasar wajar ini berkaitan
dengan nilai intrinsik dari perubahan variabel pokok yang mendasari.Sisa
keuntungan atau kerugian pada instrumen lindung nilai didefinisikan sebagai
bagian yang tidak efektif.Perubahan pada nilai pasar wajar derivatif ini
berkaitan dengan nilai waktu derivatif tersebut dan menjadi nol pada tanggal
masa berlaku derivatif tersebut habis.Jika lindung nilai atas transaksi yang
diperkirakan akan menyebabkan pengakuan aset atau kewajiban keuangan maka
setiap untung atau rugi dari setiap instrumen keuangan - yang sebelumnya diakui
langsung sebagai bagian ekuitas - langsung dipindahkan dalam laporan laba rugi
pada periode yang sama dimana aset atau kewajiban keuangan tersebut
menghasilkan laba atau rugi. contoh penentuan bagian efektif dan tidak efektif
dari perubahan nilai derivatif disajikan dalam lampiran 11B sehubungan dengan
lindung nilai arus kas yang menggunakan opsi untuk melindungi nilai pembelian
persediaan yang diantisipasi di masa depan.
3.
lindung nilai dari investasi neto operasi
di luar negeri
Derivatif
yang ditujukan sebagai lindung nilai untuk jenis risiko mata uang asing ini
mempunyai keuntungan atau kerugian yang dilaporkan dalam pendapatan
komprehensip lainnya sebagai bagian dari penyesuaian translasi kumulatif .
b. Kontrak
Pertukaran Masa Depan
Untuk laporan keuangan yang berakhir pada bulan Oktober 2005, Komite
nilai tukar mata uang asing (foreign exchange committe) dari Badan
reserve federal new york melaporkan bahwa volume rata-rata harian pada
instrumen nilai tukar adalah sebesar $440 miliar sedangkan volume rata-rata
harian transaksi opsi MUA sebesar $37 miliar. The Chicago Mercantile Exchange
(CME) adalah pasar perdagangan mata uang asing terbesar di dunia dan juga
sangat teratur. CME juga tempat pertemuan pembeli dan penjual baik melalui
sistem perdagangan elektronik (CME Globec) maupun melalui pasar bursa yang
terbesar . Selama tahun 2005 lebih dari 84 juta kontrak MUA dengan nilai
perdagangan sebesar $10,2 triliun diperdagangkan di CME . Pada bulan Mei 2006
produk pertukaran MUA CME rata-rata mencatat 501.000 kontrak perhari dan naik
69% dibanding tahun sebelumnya. Produk pertukaran MUA melalui sistem
perdagangan elektronik mencatat 451.000 kontrak per hari meningkat 90 % dari
tahun sebelumnya.
Perusahaan yang beroperasi di mancanegara seringkali menggunakan
kontrak pertukaran masa depan (foreign exchange contract) dengan
pedagang MUA untuk menukarkan berbagai mata uang pada kurs dan tanggal tertentu
di masa depan.
Kasus
1 Mengelola Posisi Aset Atau Kewajiban Neto Yang Terkena Eksposur Mata Uang
Asing : Bukan Instrumen Lindung Nilai
Penggunaan paling umum dari kontrak pertrukaran mata uang asing adalah
untuk mengelola posisi mata ang asing, baik posisi aset neto yang terkena
eksposur maupun kewajiban neto.Kontrak pertukaran mata uang asing akan
menyeimbangkan antara kewajiban dalam suatu mata uang asing dalam
piutang mata uang asing yang sama sehingga akan menghapuskan risiko fluktuasi
mata uang asing . Contoh, perusahaan Indonesia membeli barang dari perusahaan
Amerika yang mengaruskan pembayaran dalam dolar AS. Jika transaksi didenominasi
dalam dolar AS, maka perusahaan Indonesia terkena risiko perubahan nilai
kurs antara rupiah dan dolar.Agar dapat terlindungi dari dampak
fluktuasi nilai dolar, maka perusahaan Indonesia memasuki kontrak
pertukaran mata uang asing untuk menerima dolar pada tanggal pelunasan di masa
depan .Perusahaan Indonesia kemudian menggunakan dolar tersebut untuk
menyelesaikan komitmen mata uang asing yang timbul dari transaksi pembelian.
Alternatif lain, perusahaan Indonesia dapat mempunyai piutang yang
didonominasi dalam mata uang asing yang juga dapat dikelola dengan kontrak
pertukaran mata uang asing. Dalam kasus ini perusahaan Indsonesia melakukan
kontrak untuk unit mata uang asing keppada pedagang mata uang asing di masa
depan untuk ditkarkan dengan rupiah.
PSAK 55 menjelaskan aturan umum bahwa kurs yang relevan untuk menilai
kontrak pertukaran mata uang asing adalah kontrak masa depan pada tiap tanggal
penilaian . Ingat bahwa PSAK 10 Perusahaan yang beroperasi di mancanegara seringkali menggunakan
kontrak pertukaran masa depan (foreign exchange contract) dengan
pedagang MUA untuk menukarkan berbagai mata uang pada kurs dan tanggal tertentu
di masa depan.
Nilai
Waktu (time value) dan arus kas masa depan adari kontrak pertukaran
PSAK 55 mengharuskan pengakuan faktor bunga jika bunga yang kenakan
signifikan.jika bunga signifikan maka perusahaan harus menggunakan nilai
sekarang dari arus kas masa depan yang diperkirakan untuk menilai kontrak
pertukaran secara wajar. Dengan menggunakan nilai sekarang maka perusahaan
secara eksplisit mengakui nilai waktu dari ang. . Nilai bunga yang disajikan
pada contoh berikut(untuk memfokuskan point utama untuk akuntansi lindung nilai
) dianggap tidak signifikan.Contoh, comprehensip terhadap penggunaan nilai
waktu dari uang untuk menilai kontrak masa depan disajikan di lampiran 11A.
Ilustrasi mengelola posisi
kewajiban neto yang terkena eksposur.
1
Pada tangal 1 Oktober 2011, Pt Induk membeli
barang secara kredit dari Tokyo Industries dengan nilai 2.000.000 yen
2
Transaksi tersebut didenominasi dalam yendan
PT Induk menhapuskan risiko dalam kewajiban mata uang asingnya dengan kontrak
pertukaran untuk menerima 2.000.000 ywn dari pedagang mata uang asing.
3
Jangka waktu kontrak pertukaran MUA = periode
kredit 6 bulan yang diberikan oleh Tokyo Industries
4.
Tanggal akhir tahun PT induk adalah 31
Desember sementara utang akan dilunasi pada tanggal 1 April 2012.
Kurs
langsung yang relevan adalah :
Tanggal
|
Nilai setara rupiah dari 1 yen
|
||
1 Okt 2011(tanggal transaksi)
|
Rp80 Rp85 (240 hari)
|
||
31 Desember 2011 (tanggal neraca)
|
Rp90 Rp87 (90 hari)
|
||
April 2012 (tanggal pelunasan)
|
Rp86
|
Ayat Jurnal yang diperlukan :
1 Oktober 2011
|
||
(5)
|
Persediaan
|
160.000.000,
|
Utang
Usaha (¥)
|
160.000.000,-
|
|
membeli persediaan secara
kredit Rp 160.000.000,- (¥2.000.000 x Rp 80,-)
|
||
(6)
|
Piutang
mata uang asing dari Broker (¥)
|
170.000.000
|
Utang
rupiah ke broker
|
170.000.000,-
|
Membeli
kontrak masa depan untuk menerima ¥2.000.000 (170.000.000 =¥2.000.000 x Rp 85,-
kurs masa depan.
Jurnal penyesuaian PT Induk
per 31 Desember 2011 :
(7)
|
Piutang
MUA dari Broker (¥)
|
4.000.000
|
Keuntungan
transaksi MUA
|
4.000.000,-
|
Kasus
2 Lindung Nilai Komitmen Mata Uang Asing Belum Diakui : Lindung Nilai Atas
Nilai Wajar Mata Uang Asing
Perusahaan
dapat mengalami risiko MUA sebelum terjadi transaksi pembelian atau
penjualan. contoh,
perusahaan dapat menandatangani pembelian yang tidak dapat dibatalkan untuk
membeli barang dari entitas asing di masa depan yang akan dibayar dalam mata
uang asing.Dengan menyetujui harga beli pada saat ini untuk pembelian masa
depan , perusahaan telah terikat dalam komitment mata uang asing yang dapat
diidentifikasi walapun pembelian belum terjadi . : yaitu kontrak
pembelian masih executory (belum diakui) . Perusahaan belum mempunyai
kewajiban hinga barang diserahkan tetapi perusahaan mempunyai risiko perubahan
kurs sebelum tanggal transaksi (tanggal penyerahan barang).
PSAK 55 menjelaskan perlakuan akuntansi untuk penggunaan kontrak
masa depan atas lindung nilai komitment mata uang asing belum diakui
(hedging unrecognized foreign currency firm comitment. Perusahaan dapat
memisahkan komitmen menjadi aspek instrumen keuangan (kewajiban untuk
membayar yen ) dan aset nonkeuangan (hak untuk menerima persediaan ). Kontrak
pertukaran yang dipisahkan tersebut adalah lindung nilai atas perubahan nilai
wajar dari komitmen untuk risiko mata yang asing yang dilindungi nilainya. PSAK
55 menjelaskan bahwa lindung nilai atas komitmen termasuk dalam kategori
akuntansi untuk lindung nilai atas nilai wajar dan kontrak pertukaran akan
dinilai pada nilai wajarnya.
Menarik untuk dicatat bahwa terdapat perbedaan perlakuan akuntansi
untuk lindung nilai transaksi yang diperkirakan ( lindung nilai arus kas)
dibandingkan lindung nilai atas komitmen mata uang asing belum diakui (lindung
nilai atas nilai wajar). Transaksi yang diperkirakan (forcasted)adalah
transaksi yang diantisipasi (anticipated) namun tidak dijamin (guaranteed).
Transaksi yang diperkirakan dapat terjadi sebagaimana diperkirakan ,
tetapi lindung nilai atas transaksi yang diperkirakan diperlakukan sebagai
lindung nilai arus kas.dengan bagian efektif dari perubahan nilai wajarnya diakui
dalam pendapatan komprehensif. Dilain pihak, komitmen adalah perjanjian dengan
pihak yang tidak memiliki hubungan istimewa yang bersifat mengikat dan umumnya
mempunyai kekuatan hukum, Perjanjian tersebut mempunyai karakteristik sbb:
1.
Perjanjian menjelaskan semua hal-hal yang
signifikan seperti kuantitas, harga yang tetap, dan waktu terjadinyatransaksi
.Harga dapat di denominasi dalam mata uang fungsional entitas atau dalam mata
uang asing.
2.
Persetujuan harys berisi provisi finalti yang
cukup besar hingga menyebabkan kemungkinan besar terjadi pelaksanaan
perjanjian.
Transaksi yang diperkirakan dapat menjadi komitmen jika perjanjian
dengan karakteristik tersebut diatas dibuat antara pihak-pihak terkait. Setiap
lindung nilai arus kas atas transaksi yang diperkirakan dapat berubah menjadi
lindung nilai atas nilai wajar pada saat dibuatnya perjanjian komitmen. Akan
tetapi semua transaksi yang dicatat dalam pendapatan komprehensif lain-lain
dalam lindung nilai arus kas tidak diklarifikasi ke laba samapi transaksi yang
diperkirakan tersebut memengaruhi perhitungan laba.
PSAK 55 memberikan panduan untuk manajemen perusahaan untuk memilih
dasar yang akan digunakan untuk pengukuran efektivitas lindung nilai.manajemen
dapat memilih kurs masa depan , kurs tunai, atau nilai intrinsik untuk mengukur
efektivitas.Contoh yang digunakan dalam hal ini, menggunakan kurs masa depan
yang komitmen dengan aturan umum untuk penilaian kontrak masa depan yang
diharuskan dalam PSAK 55.Pengukuran perubahan nilai wajar dalam kontrak masa
depan menggunakan kurs masa depan selama jangka waktu kontrak dan kemudian,
jika bunga signifikan, perubahan dalam kurs masa depan didiskontokan untuk
mencerminkan nilai waktu dari uang.
Ilustrasi Lindung Nilai
Komitmen MUA Belum Diakui.
Transaksi
impor antara PT induk dan Tokyo Industries yang digunakan dalam bab ini akan
ditambah dengan informasi berikut :
1.
Pada tanggal 5 Agustus 2011, PT Induk membuat
kontrak dengan Tokyo Industries untuk membeli barang yang dipesan khsusus.
Pembuatan dan pengiriman barang tersebut akan memerlukan waktu 60 hari (tanggal
1 Oktober 2011).Harga kontrak adalah 2.000.000 yen , yang akan dibayar pada
tanggal 1 April 2012 , yaitu 180 hari setelah pengiriman barang.
2.
Pada tanggal 1 Agustus 2011, PT Induk
melakukan lindung nilai atas komitmen MUA dengan kontrak masa depan untuk
menerima 2.000.000 yen dalam 240 hari ( 60 hari sampaipengiriman ditambah 180
hari periode kredit) . Kurs masa depan untuk kontrak masa depan 240 hari adalah
Rp 81,- untuk 1 yen.Tujuan kontrak masa depan 240 hari ini ada dua : Pertama,
untuk 60 hari dari tangal 1 Agustus 2011 sampai 1 Oktober 2011, kontrak masa
depan adalah untuk lindung nilai komitmen MUA yang dapat diidentifikasi.
ke dua, untuk periode 180 hari dari tanggal 1 Oktober 2011 sampai 1
April 2012 , kontrak masa depan adalah untuk lindung nilai atas posisi
kewajiban neto yang terkena eksposur dalam MUA.
Kurs
yang relevan untuk contoh ini adalah :
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Nilai
setara rupiah dari 1 yen
Tanggal Kurs
Tunai Kurs
Masa Depan
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
1
Agustus 2011 Rp 75,- Rp 83
(240 hari)
1
Oktober 2011 80,- Rp 85
(180 hari)
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Diasumsikan bahwa bunga tidak signifikan
dan efektivitas lindung nilai
diukur dengan
menggunakan referensi
perubahan kurs masa depan.
1 Agustus 2011
|
|
(14) Piutang MUA dari Broker (¥)
|
166.000.000,-
|
Utang
Rupiah ke Broker
|
166.000.000,-
|
Menandatangani kontrak masa
depan untuk menerima 2.000.000 yen dalam 240 hari
Rp 166.000.000 = ¥2.000.000 x
Rp 83 kuurs masa depan 240 hari pada 1 Agustus 2011
Pada
tanggal 1 Oktober 2011, kontrak kontrak masa depan dinilai kembali sesuai
dengan nilai wajarnya berdasarkan PSAK 55 Utang usaha dalam yen dicatat pada
saat penerimaan persediaan.
1 Oktober 2011
(15)
|
Piutang MUA dari Broker (¥)
|
4.000.000,-
|
||
Keuntungan
Transaksi MUA
|
4.000.000,-
|
|||
Menyesuaikan kontrak masa
depan nilai wajarnyamenggunakan kurs masa depan pada tanggal
tersebut
|
||||
dan mengakui keuntungan :
|
||||
Rp 170.000.000 = ¥2.000.000
x Rp 85,- kurs masa depan 180 hari pada tanggal 1 Oktober 2011
|
||||
Rp 166.000.000 = ¥2.000.000
x Rp 83,- kurs masa depan 240 hari pada tanggal 1 Agustus 2011
|
||||
Rp 4.000.000 = ¥2.000.000 x ( Rp 85 - Rp 83)
|
||||
(16)
|
Kerugian
Transaksi MUA
|
4.000.000
|
Komitmen
|
4.000.000
|
Kasus
3 Lindung Nilai Komitmen Mata Uang Asing Belum Diakui : Lindung Nilai Arus Kas
Mata Uang Asing
Menarik untuk dicatat bahwa perbedaan perlakuan akuntansi untuk
lindung nilai transaksi yang diperkirakan sebagai lindung lindung nilai arus
kas dengan lindung nilai komitmen mata uang asing yang dapat
diidentifikasi sebagai lindung nilai atas nilai wajar. Transaksi yang
diperkirakan (forcasted) adalah transaksi yang diantisipasi (anticipated)
namun tidak dijamin (guaranteed). Transaksi yang diperkirakan dapat
terjadi sesuai dengan yang diperkirakan , tetapi lindung nilai atas transaksi
yang diperkirakan diperlakukan sebagai lindung nilai arus kas dengan bagian
efektif dari perubahan nilai wajarnya diakui dalam pendapatan komprehensif.
Jenis lindung niali ini adalah lindung nilai terhadap perubahan dalam arus kas
yang mungkin terjadi di masa depan yang akan timbul dari perubahan dalam kurs
mata uang asing. Transaksi yang diperkirakan dapat menjadi komitmen jika
pihak-pihak yang terlibat membuat perjanjian yang mengikat. contoh, Pembelian
persediaan diperkirakan, tetapi tidak terdapat perjanjian yang mengikat untuk
pembelian tersebut. PT Induk memasuki kontrak masa depan yang merupakan lindung
nilai terhadap arus kas masa depan dari transaksi yang diperkirakan , termasuk
utang usaha yang didenominasi dalam MUA yang timbul dari pembelian . Fitur 11-
6 menyajikan ayat jurnal untuk kasus ini dengan memasukkan ayat jurnal
ilustrasi kasus 1 yang tidak berubah yang menidentifikasikan ayat jurnal yang
akan berubah dengan huruf C di belakang nomor ayat jurnal. Ingat bahwa
perbedaan utama dalam akuntansi kontrak masa depan sebagai lindung nilai arus
kas dibandingkan lindung nilai atas nilai wajar di kasusu 2 adalah :
1.
bagian efektif dari penilaian kembali kontrak
masa depan dicatat dalam pendapatan komprehensif lainnya.
2.
tidak ada akun komitmen dalam transaksi yang
diperkirakan
3.
tidak diharuskan ada penilaian kembali piutang
kontrak masa depan pada tanggal 1 Oktober dan persediaan dicatat pada nilai
setara rupiah yang dihitung menggunakan kurs tunai
4.
terdapat penghapusan terhadap Pendapatan
komprehensif lainnya untuk menandingi secara penuh keuntungan atau kerugian
transaksi mata ang asing yang diakui dari utang usaha dalam MUA
Kasus 4 Spekulasi Di Pasar Mata
Uang Asing
Sebuah entitas dapat memutuskan untuk berspekulasi dalam mata uang
asing sebagaimana dapat dilakukan pada komoditas lain. Contoh, perusahaan
Indonesia menduga bahwa rupiah akan menguat terhadap uero yaitu kurs langsung
akan menurun.Dalam kasusu ini, perusahaan Indonesia dapat berspekulasi
dengan kontrak masa depan dengan menjual uero untuk penyerahan di masa
depan dengan harapan dapat membeli uero dengan harga lebih rendah pada saat
penyerahan.
Substansi ekonomis dari spekulasi MUA adalah untuk memberikan risiko
MUA kepada investor sehingga
investor berharap dapat memperoleh laba. Kurs untuk penilaian akun terkait
dengan kontrak
MUA spekulatif adalah kurs masa depan selama jangka waktu kontrak. Keuntungan atau kerugian dari kontrak
MUA spekulatif dihitung dengan menetukan perbedaan antara kurs masa depan pada tanggal
kontrak (atau tanggal penilaian sebelumnya) dengan kurs masa depan yang tersedia selama
jangka waktu kontrak.Kurs masa depan digunakan untuk menilai kontak masa depan.
5. PEMBAHASAN TAMBAHAN
a. Catatan Untuk Pengukuran Efektivitas
Lindung Nilai
PSAK 55 menyatakan bahwa, pada setiap awal transaksi lindung nilai,
perusahaan harus mendefinisikan metode yang akan digunakan untuk mengukur
efektifitas lindung nilai.Efektifitas berarti akan terdapat penghapusan dalam
kisaran 80% samapi 125% dari perubahan nilai wajar arus kas dan perubahan nilai
wajar risiko yang dilindung nilai.Efektivitas harus dinilai paling tidak setiap
tiga bulan dan pada saat perusahaan melaporkan laporan keuangan atau laba.
Perusahaan dapat memutuskan untuk memilih dari beberapa pengukuran yang berbeda
untuk menilai efektivitas lindung nilai. Contoh, dengan menggunakan perubahan
dalam kurs masa depan tetapinperusahaan dapat menggunakan perubahan dalam kurs
tunai atau perubahan dalam nilai intrinsik. Nilai intrinsik dari derivatif (intrinsic
value of derivative) adalah nilai yang terkait dengan perubahan variabel
pokok yang mendasari. Nilai waktu dari derivatif (the time value of
derivative) terkait dengan nilai yang dialokasikan ke kesempatan untuk
memiliki derivatif terbuka bagi periode tertentu. Nilai waktu akan berkurang
selama jangka waktu derivatif dan menjadi nol pada tanggal jatuh tempo
derivatif. Jika perusahaan menggunakan kurs tunai untuk mengukur efektivitas
lindung nilai maka setiap perbedaan antara kurs tunai dan kurs masa depan tidak
dimasukkan dalam penilaian efektivitas lindung nilai melainkan dimasukkan dalam
laba.
b. Alokasi Pajak Antar Periode Atas
Keuntungan (Kerugian) Mata Uang Asing
Perbedaan temporer dalam pengakuan keuntungan atau kerugian mata uang
asing antara akuntansi pajak dan akuntansi GAAP mengharuskan alokasi pajak
antarperiode. Umumnya, metode akrual untuk pengaruh perubahan kurs dalam
periode terjadinya perubahan berbeda dengan pengakuan keuntungan untuk tujuan
pajak pada periode terjadinya konversi dari akun yang didenominasi dalam mata
uang asing. Perbedaan temporer diakui sesuai PSAK46, "Akuntansi untuk
Pajak Penghasilan".
c.
Lindung
Nilai Investasi Neto di Entitas Asing
Dalam pembahasan awal menggunakan kontrak
masa depan sebagai instrumen lindung nilai, risiko mata uang asing dari
transaksi yang didenominasi dalam mata uang asing dapat dihapuskan. Konsep yang
sama berlaku untuk perusahaan Indonesia yang menganggap investasi neto di entitas
asing sebagai komitmen jangka panjang yang menyebabkan perusahaan terkena
eksposur risiko mata uang asing. Sejumlah alat bantu manajemen neraca tersedia
bagi perusahaan Indonesia untuk melindung nilai investasi neto pada entitas
asing. Manajemen dapat menggunakan kontrak pertukaran mata uang asing, komitmen
mata uang asing lainnya atau beberapa perjanjian pendanaan antar perusahaan
tertentu termasuk transaksi antarperusahaan. Sebagai contoh, perusahaan induk
Indonesia dapat meminjam 10.000 poundsterling Inggris untuk melindung nilai
terhadap posisi aset neto yang terkena eksposur setara dari anak perusahaan
Inggris. Setiap fluktuasi kurs antara poundsterling dan rupiah akan dihapuskan
oleh investasi pada anak perusahaan Inggris dan juga utang pinjaman.
PSAK
55 menyatakan bahwa, untuk instrumen keuangan derivatif yang ditujukan sebagai
lindung nilai atas investasi neto dalam operasi asing yang terkena eksposur
risiko mata uang asing maka setiap bagian dari perubahan nilai wajar yang
setara dengan keuntungan atau kerugian transaksi mata uuang asing akan
dilaporkan dalam pendapatan komprehensif lainnya tersebut yang ditimbulkan dari
lindung nilai investasi neto dioperasi asing akan menjadi bagian dari
penyesuaian translasi kumulatif dalam pendapatan komprehensif kumulatif
lainnya.
LAMPIRAN 11A ILUSTRASI PENILAIAN KONTRAK
MASA DEPAN DENGAN PENGAKUAN NILAI WAKTU DARI UANG
Ilustrasi
ini menggunakan contoh lindung nilai dari komitmen MUA yang dapat
diidentifikasi dan belum diakui ang digunakan yang digunakan sebelumnya untuk
mengilustrasikan nilai sekarang dari kontrak masa depan dan lindung nilai.
1.
Pada tanggal 1 Agustus 2011, PT Induk membuat
kontrak dengan Tokyo Industries untuk membeli barang yang dipesan khsusus.
Pembuatan dan pengiriman barang tersebut akan memerlukan waktu 60 hari (tanggal
1 Oktober 2011).Harga kontrak adalah 2.000.000 yen , yang akan dibayar pada
tanggal 1 April 2012 , yaitu 180 hari setelah pengiriman barang.
2.
Pada tanggal 1 Agustus 2011, PT Induk
melakukan lindung nilai atas komitmen MUA dengan kontrak masa depan untuk
menerima 2.000.000 yen dalam 240 hari ( 60 hari sampai pengiriman ditambah 180
hari periode kredit) . Kurs masa depan untuk kontrak masa depan
240 hari adalah Rp 83,- untuk 1 yen. Tujuan kontrak masa depan 240
hari ini ada dua : Pertama, untuk 60 hari dari tangal 1 Agustus 2011 sampai 1
Oktober 2011, kontrak masa depan adalah untuk lindung nilai komitmen MUA yang
dapat diidentifikasi.
ke dua, untuk periode 180 hari dari tanggal 1 Oktober 2011 sampai 1
April 2012 , kontrak masa depan adalah untuk lindung nilai atas posisi
kewajiban neto yang terkena eksposur dalam MUA.
3.
PT Induk menggunakan tingkat bunga diskonto
10% untuk menghitung nilai sekarang dari arus kas masa depan yang diharapkan
dari kontrak masa depan
4.
PT Induk mengukur efektivitas dari lindung
nilai komitmen ang dapat diidentifikasi dan belum diakui berdasarkan perubahan
dalam kurs masa depan.
Kurs
yang relevan untuk contoh ini adalah :
Nilai setara rupiah dari 1 yen
Tanggal Kurs Tunai Kurs Masa Depan
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
1
|
Agustus 2011
|
Rp
|
75,-
|
Rp 83 (240 hari)
|
|||
1
|
Oktober 2011
|
80,-
|
Rp 85 (180 hari)
|
||||
31 Desember 2011 (tanggal neraca)
|
90
|
87 (90 hari)
|
|||||
1 April 2012 ( tanggal pelunasan)
|
86
|
||||||
a).Jumlah
dalam ayat jurnal berikut pada tanggal 1 Agustus 2011 tidak dinilai sekarang
karena ayat jurnal tersebut adalah ayat jurnal memorandum dan karena faktor
bunga akan dimasukkan dalam laba melalui perubahan nilai kontrak masa depan
.Ingat bahwa pada tanggal penandatanganan kontrak masa depan , nilai wajar neto
dari kontrak masa depan adalah nol karena nilai piutang dan utang adalah sama.
1 Agustus 2011
|
||||
(25) Piutang MUA dari Broker
|
(Y)
|
Rp
|
166.000.000
|
|
Utang
Rupiah ke Broker
|
Rp
|
166.000.000
|
(menandatangan
kontrak masa depan untuk menerima 2.000.000 yen dalam 240 hari. (Y2.000.000 x
Rp83)
Pada
tanggal 1 Oktober 2011, kontrak masa depan dinilai kembali , mangakui nilai
waktu dari uang dengan menggunakan nilai sekarang dari arus kas masa depan yang
diperkirakan dari kontrak masa depan. Akun utang sementara, Komitmen juga
dicatat pada saat ini.Nilai sekarang neto dapat dengan mudah dihitung
menggunakan kertas kerja elektronik seperti microsoft Excel berikut fungsinya
yaitu nilai sekarang neto (net Present Value - NPV).
1 Oktober 2011
|
||||
(26)
|
Piutang
MUA dari Broker (Y)
|
Rp
|
3.809.524
|
|
Keuntungan
Transaksi MUA
|
Rp
|
3.809.524
|
||
(Menyesuaikan
nilai kontrak masa depan ke nilai
|
||||
wajar
neto , menggunakan nilai sekarang dari
|
||||
perubahan
kurs masa depan, poin.a.dari ilustrasi
|
||||
lindung
nilai).
|
||||
(27)
|
Kerugian
Transaksi MUA
|
Rp
|
3.809.524
|
Komitmen Rp 3.809.524 (Untuk mencatat kerugian
dari aspek instrumen keuangan dari komitmen, menggunakan nilai sekarang dari perubahan kurs masa
depan. Jumlahnya = poin.a, karena efektivitas lindung nilai dari komitmen
dinilai dngan menggunakan perubahan kurs masa depan).Pada tanggal 1 Oktober
2011, nilai wajar neto kontrak masa depan yang didiskontokan adalah Rp
3.809.524
Ayat
jurnal berikut untuk mencatat penerimaan persediaan dan pengakuan utang usaha
dalam yen. Ingat bahwa akun temporer, Komitmen , ditutup terhadap harga beli
persediaan.
(28) Persediaan
|
Rp
|
156.190.476
|
|
Komitmen
|
Rp
|
3.809.524
|
|
Utang
Usaha
|
Rp
|
160.000.000
|
Mencatat utang usaha menggunakan kurs tunai dan mencatat pembelian
persediaan, menutup akun utang temporer)
Ayat
jurnal yang dibutuhkan pada tanggal 31 Desember 2011, akhir tahun fiskal PT
Induk adalah :
(29)
|
Piutang
MUA dari broker (Y)
|
Rp
|
3.995.354
|
|
Keuntungan
Transaksi MUA
|
Rp
|
3.995.354
|
||
(30)
|
Kerugian
Transaksi MUA
|
Rp
|
20.000.000
|
|
Utang
Usaha (Y)
|
Rp
|
20.000.00
|
Menyesuaikan
utang yang didenominasi dalam yen, menjadi nilai setara rupiah. (90-80) X Y2.000.000
Pada tanggal 31 Desember 2011
nilai wajar neto dari kontrak masa depan yang didiskontokan adalah Rp
7.804.878,-
Ayat jurnal pertama yang
diharuskan pada tanggal 1 April 2012, tanggal penyelesaian adalah :
(31) Kerugian Transaksi MUA
|
Rp
|
1.804.878
|
|
Piutang
MA dari broker (Y)
|
Rp
|
1.804.878
|
Menyesuaikan
kontrak masa depan untuk perubahan dalam kurs masa depan ke kurs tunai pada
tanggal penyelesaian, Poin, c dalam ilustrasi lindung nilai]
Rp 86 kurs tunai pada tanggal
1 April 2012, akhir kontrak masa depan
Rp 83 kurs
masa depan pada tanggal 1 Agt.2011, awal kontrak masa depan
Rp 3 x Y2.000.000 = Rp 6.000.000 perubahan
kumulatif dari tanggal 1 Agt.2011 Rp 7.804.878 keuntungan yg sebelumnya
diakui
Rp 1.804.878 pengurangan (kerugian) pada
periode ini
Ayat Jurnal 1 April 2012 :
|
|||||
(32)
|
Utang
Usaha (Y)
|
Rp
|
8.000.000
|
||
Keuntungan
Transaksi MUA
|
Rp
|
8.000.000
|
|||
Menyesuaikan
utang yang didenominasi dalam yen,
|
|||||
sesuai
kurs tunai pada tanggal penyelesaian . Tidak
|
|||||
ada
faktor bunga dalam hal ini.
|
|||||
(33)
|
Utang
Rupiah ke broker
|
Rp
|
166.000.000
|
||
Kas
|
Rp
|
166.000.000
|
|||
Menyerahkan
rupiah ke broker sebagaimana
|
|||||
ditentukan
dalam kontrak masa depan
|
|||||
(34)
|
Unit
MUA (Y)
|
Rp
|
172.000.000
|
||
Piutang
MUA dari broker (Y)
|
Rp
|
172.000.000
|
|||
Menerima
Y2.000.000 dinilai kurs tunai, 1 April2012
|
|||||
(35)
|
Utang
Usaha (Y)
|
Rp
|
172.000.000
|
||
Unit
MUA (Y)
|
Rp
|
172.000.000
|
Membayar
Y2.000.000 ke Tokyo Industries untuk penye-lesaian kewajiban yang didenominasi
dalam yen.
LAMPIRAN
11B PENGGUNAAN INSTRUMEN KEUANGAN LAINNYA OLEH PERUSAHAAN MULTINASIONAL
Pembahasan pada akuntansi untuk kontrak masa depan yang digunakan
untuk lindung nilai posisi aset dan kewajiban, digunakan untuk lindung nilai
komitmen suatu valuta asing atau digunakan untuk tujuan spekulatif. Banyak
perusahaan multinasional (Multinational Enterprises- MNE) yang sering
menggunakan instrumen keuangan selain kontrak masa depan untuk mengelola risiko
terkait dengan transaksi internasional .Definisi umum dari instrumen keuangan
adalah kas, saham atau kontrak yang menimbulkan kewajiban kontraktual untuk
menyerahkan atau menerima kas atau instrumen keuangan lain dari entitas lain.
Contoh, dari instrumen keuangan adalah piutang/utang, obligasi, saham, kontrak
masa depan, mata uang asing, kontrak berjangak, opsi, dan finansial swaps.
Instrumen keuangan derivatif timbul jika
nilai
instrumen keuangan merupakan derivasi dari instrumen lain, seperti kontrak yang
nilainya berdasarkan indeks saham atau kontrak berjangka yang nilainya
ditentukan oleh kejadian ekonomi temporer dan dapat diprediksi.Instrumen
keuangan derivatif lainnya yang sering digunakan oleh MNE adalah kontrak
berjangka, opsi, dan swap.
PSAK 55 mempunyai aturan umum mengenai nilai wajar. Keharusan mengakui
keuntungan atau kerugian dari perubahan nilai wajar dan membatasi penggunaan
akuntansi lindung nilai.standar tersebut mendefenisikan nilai wajar (fair
value) sebagai jumlah dimana aset (kewajiban) dappat dibeli (timbul) atau dijual
(diselesaikan) dalam transaksi sekarang antara pihak-pihak yang berkeiningan.
Harga pasar umumnya bukti terbaik dari nilai wajar. PSAK 55 memasukkan
pengungkapan khusus mengenai konsentrasi risiko kredit dari semua instrumen
keuangan dan mendorong tentang risiko pasar dari semua instrumen keuangan. Risiko
kredit adalah kerugian yang mungkin timbul jika pihak dalam kontrak gagal
memenuhi kewajibannya. Risiko pasar adalah kerugian yang mungkin timbul
dari perubahan nilai pasar masa depan yang akan menurunkan nilai instrumen
keuangan.
Lampiran ini merupakan supplemen bab dengan menyajikan ulasan ringkas
mengenai kontrak berjangka, opsi dan swap. Pertama-tama akan diberikan definisi
dan deskripsi ringkas. Berikutnya akan disajikan beberapa contoh dari akuntansi
lindung nilai dengan kontrak berjangka, lindung nilai dengan kontrak opsi dan
swap tingkat bunga ( interest-rate swap) Terakhir, akan disajikan deskripsi
dari keharusan pengungkapan yang diharuskan saat ini . Mekanisme terperinci dan
pengaruh risiko dari transaksi yang menggunakan instrumen tersebut bukan
cakupan dari buku teks akuntansi keuangan lanjutan.
DEFINISI DAN DESKRIPSI
Instrumen
keuangan derivatif (derivative financial instrumen) adalah
instrumen yang nilainya berdasarkan atau "diderivasi dari"
nilai sesuatu ang lain (variabel pokok yang mendasari). Variabel pokok yang
mendasari dapat merupakan nilai dari instrumen keuangan lainnya, komoditas,
indeks, aset, atau instrumen utang. Karena instrumen keuangan derivatif
mempunyai nilai yang terkait dengan variabel pokok yang mendasari, membuat
derivatif mempunyai instrumen lindung nilai yang berguna untuk menghapuskan
perubahan nilai dari item yang dilindung nilai, contoh dari instrumen keuangan
derivatif adalah kontrak berjangka, kontrak masa depan, swap dan kontrak opsi,
pagu suku bunga (intersest-rate caps) dan komitmen utang dengan tingkat
suku bunga tetap.
Kontrak Masa Deppan dan Kontrak Berjangka
Kontrak
berjangka (futures contract) sangat mirip dengan kontrak masa depan
kecuali kontrak berjangka mempunyai termin kontrak yang sudah
distandarisasi, diperdagangkan dipasar yang terorganisasi, dan para pedagang
harus merealisasikan setiap kerugian atau keuntungan dari setiap dan seluruh
hari perdagangan. Kontrak berjangka adalah kontrak antara dua pihak -
seorang pembeli dan seorang penjual - untuk membeli atau menjual sesuatu pada
tanggal yang sudah ditetapkan, yang disebut tanggal kadaluarsa atau tanggal
penyelesaian (expiration date). Kontrak diperdagangkan di bursa berjangka
seperti di Chicago Board of Trade (CBOT) atau Chicago Merchantile
Exchange(CME) . Kontrak berjangka diperdagangkan secara aktif untuk beberapa
komoditas termasuk biji-bijian, ternak dan daging ternak , buah dan sayuran
serta logam dan energi.Bahkan dimungkinkan melakukan kontrak berjangka atas
mata uang asing. Perusahaan yang memperdagangkan kontrak berjangka umumnya
diharuskan untuk menyerahkan kas dalam akun margin yang disimpan oleh bursa
atau badan kliring (clearing house), dan keuntungan (kerugian) dari kontrak berjangka
ditambah (dikurangi) dari margin tersebut.Akun margin ini diperhitungkan setiap
hari untuk perubahan dalam nilai kontrak. Akun margin adalah sebesar persentase
tertentu (umumnya samapi 5 persen) dari nilai kontrak.Sebagin besar investor
tidak mengharapkan untuk melakukan pertukaran aktual dari kontrak berjangka
atas item yang diopsikan; kontrak berjangka hanyalah alat investasi untuk
mendapatkan kurva nilai dari pos yang diopsikan dan investor akan menggunakan
transaksi penutp (closing transaction) untuk menyelesaikan kontrak berjangka.
Jika perusahaan merupakan pembeli dari kontrak berjangka maka dinamakan posisi
"go long", Jika perusahaan melakukan kontrak untuk menjual dengan
menggunakan kontrak berjangka maka dinamakan "go short".Kontrak
berjangka sering disebut kontrak masa depan likuid( liquid forward contract)
karena kontrak berjangka diperdagangkan secara terpisah. Akuntansi untuk
kontrak berjangka sangat mirip dengan akuntansi untuk kontrak masa depan untuk
mata uang asing.
Baik kontrak berjangka maupun kontrak masa depan adalah kewajiba untuk
menyerahkan sejumlah tertentu pada waktu tertentu. Terdapat potensi keuntungan
dalam situasi yang menguntungkan dan potensi kerugian dalam situasi yang tidak
menguntungkan. Kontrak berjangka distandarisasi sehubungan dengan durasi dan
jumlah tetapi lebih mudah untuk diakses karena diterima secara luas dalam arena
bursa berjangka.
Kontrak Opsi
Kontrak
opsi antara dua pihak - pembeli dan penjual- memberikan pembeli (pemilik
opsi) hak. tetapi bukan kewajiban, untuk membeli dari atau menjual
sesuatu ke penjual opsi (pembuat opsi) pada tanggal tertentu dimasa mendatang
pada tanggal yang disetujui pada saat kontrak opsi diperdagangkan . Opsi dapat
dibuat atas berbagai komoditi seperti biji-bijian, makanan dan sayuran, minyak,
tumbuhan, logam, tingkat bunga, dan berbagai mata uang asing. Pembeli opsi
membayar penjual dengan jumlah tertentu uang yang biasa disebut premi, untuk
mendapatkan hak tersebut. Opsi untuk membeli sesuatu disebut "beli" (call),
sedangkan opsi untuk menjual sesuatu disebut "jual" (put).Opsi
diperdagangkan di pasar terorganisasi seperti pasar modal.
Bursa dimana opsi diperdagangkan adalah Chicago Board Option
Exchange(CBOE) , Philadephia Stock Exchange (PHLX), American Stock Exchange (AMEX),
dan Pasific Stock Exchange (PSE).
Kontrak opsi memberikan pembeli masa depan atas sejumlah besar saham
atas pos (item) lain sebesar biaya nominal dari opsi. Kemampuan pengendalian
masa depan dari opsi disebut nilai waktu dari opsi. Sepanjang
jangka waktu opsi, nilai waktu menurun sampai nol pada tanggal jatuh
tempo opsi.Perubahan dalam nilai waktu opsi selalu dimasukkan dalam laba tahun
berjalan. Pihak yang menjual opsi adalah pembuat opsi; pihak yang membeli hak
adalah pemegang opsi. Pemegang opsi memiliki hak antuk melaksanakan atau tidak
melaksanakan opsi. Pemegang opsi tidak akan melaksanakan hak yang terdapat
dalam opsi jika akan menimbulkan kerugian. Akan tetapi pembuat opsi mempunyai
risiko karena pemegang opsi dapat melaksanakan opsinya dan memaksa pembuat
untuk melakukan penyerahan pada kondisi yang tidak menguntungkan untuk pembuat.
Nilai intrinsik opsi terkait langsung dengan perubahan dalam nilai mendasari
pos (item) yang dilindung nilai. Perubahan nilai intrinsik dalam lindung nilai
atas nilai wajar dimasukkan langsung dalam laba tahun berjalan. Perubahan dalam
bagian efektif nilai intrinsik lindung nilai arus kas dimasukkan dalam
pendapatan komprehensif lainnya.(contoh terlampir).
Opsi dijual dengan harga pelaksanaan (strike price) tertentu, yaitu
dimana pemegang mempunyai opsi untuk membeli atau menjual sesuatu. Jika
investor memiliki opsi beli untuk membeli satu lembar saham PT Induk seharga Rp
5.000 per lembar dari pembuat opsi maka pemegang opsi dapat melaksanakan opsi
pada saat harga pasar dari saham lebih tinggi dari harga pelaksanaan. Jika
harga pasar saham Rp 6.000 per lembar maka maka pemegang opsi dapat menghemat
Rp 1.000 dengan melaksanakan opsi dan membeli saham seharga Rp 5.000. JIka
pemegang opsi berkeinginan untuk mengubah penghematan tersebut menjadi
keuntungan tunai maka investor akan menjual saham tersebut yang dibelinya
dengan harga Rp 5.000, seharga Rp 6.000 ke pasar.Alternatif lain adalah
pemegang opsi dapat langsung menjual opsi sebesar Rp 1.000 sebesar nilai
intrinsiknya. Pada saat harga pasar lebih tinggi dari harga pelaksanaan maka
opsi yang akan dibeli disebut "in the money" , sedangkan harga pasar
lebih rendah dari harga pelaksanaan maka opsi yang dibeli disebut "out of
the money".
JIka investor adalah pemegang hak opsi untuk menjual saham PT Induk
senilai Rp 5.000/ lembar kepada penerbit, pemegang opsi akan melaksanakan
opsinya jika harga pasar saham dibawah harga pelaksanaannya. JIka harga pasar
saham Rp 4.000/lembar maka pemegang opsi akan melaksanakan haknya untuk menjual
opsi pada harga Rp 5.000/lembar dibandingkan menjual saham tersebut dipasar
yang hanya memiliki harga Rp 4.000/lembar.Ketika harga pasar lebih rendah dari
harga opsi maka opsi tersebut dijual "in the money". Contoh :
Opsi HPSekarang=H.Pelaksanaan HPSekarang>H.Pelaksanaan HPSekarang<H. Pelaksanaan
kecil dari nilai sekarang pos (item) yang diopsikan ( yaitu 1 sampai
7%) .Persyaratan opsi menyatakan apakah opsi dapat dilaksanakan pada setiap
saat selama periode opsi atau hanya pada akhir periode pelaksanaan. Nilai
minimum dari opsi jual adalah nol karena opsi jual tidak perlu
dilaksanakan.Karena itu opsi jual tidak pernah punya nilai negatif dan kerugian
maksimum dari pemegang opsi adalah premi yang pada awal dibayar untuk
memperoleh opsi tersebut.
Swap
Swap adalah
perjanjian dimana kedua pihak dapat menukarkan arus kas selama periode tertentu.
Swap dapat ditujukan untuk swap mata uang, tingkat bunga atau komoditas. Dua
jenis swap keuangan yang paling umum adalah (1) swap mata uang dan (2) swap
tingkat bunga. Contoh dari swap mata uang adalah PT Induk menjual produk ke
Inggeris, dimana dari transaksi tersebut ia menerima poundsterling. Perusahaan
lain yang berlokasi di London, Inggeris menjual produk ke Indonesia dimana ia
menerima rupiah. swap mata ang dapat timbul, sebagai contoh jika PT Induk
(perusahaan Indonesia) setuju bahwa arus kas uang berkala dalam poundsterling
dari operasinya di Inggris akan diberikan ke pihak lain di Inggris dan
penjualan dalam rupiah di Indonesia oleh perusahaan London akan diberikan ke PT
Induk. Pada akhir tiap periode, kedua perusahaan setuju untuk menyelesaikan
setiap perbedaan dalam jumlah nosional swap pada akhir periode. Oleh karenanya,
kedua pihak yang terlibat dalam swap mata uang menghindar untuk berurusan dengan
mata uang selain mata uang lokal dan menghindari pertukaran mata uang asing.
contoh lain dari swap adalah swap tingkat bunga dimana kedua pihak
setuju untuk menukarkan pembayaran bunga atas jumlah pokok tertentu ( disebut
juga "jumlah nosional"). Umumnya swap tersebut merupakan pertukaran
antara tingkat bunga variabel (mengambang) dan tingkat bunga tetap. Sebagai
contoh, PT Induk dapat mengeluarkan utang dengan tingkat bunga variabel tetapi
perusahaan ingin membuat tingkat bunganya tetap karena perusahaan yakin tingkat
bunga akan meningkat. PT Induk dapat membuat kontrak dengan pihak lain yang
mempunyai obligasi dengan tingkat bunga tetap tetapi juga sedang mengusahakan
tingkat bunga variabel karena perusahaan mengasumsikan bahwa tingkat bunga akan
menurun.
Kontrak tersebut sering memasukkan perantara keuangan dengan mana
penyelesaian neto dilakukan dan akan membebankan biaya nominal untuk jasanya.
Kadangkalapihak lain adalah dealer yang merupakan bank atau perusahaan
perbankan investasi ( investment banking firm) yang menciptakan pasar
swap dan derivatif tingkat bunga lainnya. Jumlah nosional (pokok) ditetapkan
sama untuk ke dua pihak. dan PT Induk memperoleh tingkat bunga tetap atas
jumlah nosional dan pihak lain mendapatkan tingkat bunga variabel sesuia yang
diinginkannya.
Ingat bahwa utang tidak dilunasi dan setiap biaya untuk perjanjian
swap harus diperlakukan sebagai biaya penerbitan utang yang diamortisasi selama
jangka waktu utang. Setiap perusahaan tetap bertanggung jawab untuk membayar
bunga aktual ke krediturnya.Swap hanyalah perjanjian untuk penyelesaian berkala
neto dari perbedaan antara ke dua tingkat bunga dan dilakukan semata-mata
antara ke dua perusahaan yang terlibat kontrak swap tingkat bunga . Swap
sederhana dari tingkat bunga tetap - variabel sering disebut swap sederhana
(plain vanilla swap) atau swap generik.
KETENTUAN
PELAPORAN DAN PENGUNGKAPAN : PENGUNGKAPAN TENTANG NILAI WAJAR DARI INSTRUMEN
KEUANGAN
Asumsikan
bahwa PT Induk berncana untuk membeli 30.000 gantang gandum dalam jangka waktu
90 hari yang pada saat ini nilainya Rp 75.000.000 .Asumsikan juga bahwa PT
Induk ingin memastikan nilai dari pembelian masa depan yang diperkirakan . PT
induk membeli opsi jual berjangka atas gandum untuk lindung nilai terhadap
perubahan harga dari pembelian persediaan yang diantisipasi. Jika harga gandum
meningkat maka laba dari opsi beli yang dibeli akan menghapuskan harga yang
lebih tinggi yang harus dibayarkan oleh PT Induk untuk gandum tersebut, Jika
harga gandum menurun maka PT Induk mengalami kerugian sebesar premi yang
dibayarkan untuk opsi beli tetapi dapat membeli gandum dengan harga lebih
murah.
Pada
tanggal 1 November 2011 PT Induk membeli opsi beli untuk tanggal 1 Februari
2012 ( 90 hari dimasa depan), pada harga beli Rp 2.500. PT Induk membayar premi
Rp 50/gantang dengan total biaya Rp 1.500.000.Opsi jual tersebut mempunyai
jumlah nosional 30.000 gantang gandum. PT Induk menyatakan bahwa derivatif
tersebut memenuhi syarat untuk akuntansi lindung nilai arus kas. Hal ini
merupakan lindung nilai arus kas karena opsi tersebut adalah lindung nilai atas
transaksi masa depan yang diantisipasi atau yang direncanakan melibatkan arus
kas . Ingat bahwa dalam contoh ini menunjukkan Rp 1.500.000 sebagai nilai waktu
dari uang atau opsi tersebut atau dengan kata lain opsi tersebut menetapkan
harga masa depan sama dengan harga pasar sekarang . Jenis kontrak ini disebut
" at the money", yang berarti kontrak tersebut menetapkan nilai masa
depan dari variabel pokok yang mendasari sama dengan harga pasar sekarang. Oleh
karenanya, nilai pada saat kontrak ditandatangani hanya merupakan nilai waktu
dari ekspektasi bahwa harga masa depan aktual dari komoditas berbeda dengan
harga pasar sekarang. Ulasan dari lindung nilai ini adalah sebagai berikut :
Instrumen
lindung nilai Opsi
beli dari kontrak berjangka gandum
Variabel
yang dilindung nilai Pembelian
gandum yang direncanakan
Jenis
lindung nilai Lindung
nilai arus kas
Variabel
pokok yang mendasari Harga
dari satu gantang gandum
Jumlah
nosional 30.000
gantang gandum
Nilai
waktu dan lindung nilai awal Rp
1.500.000, at the money
Penilaian
opsi beli NIlai
wajar
Jika
nilai variabel pokok yang mendasari meningkat Nilai
opsi beli meningkat
Jika
nilai variabel pokok yang mendasari menurun Nilai
opsi beli menurun
Keuntungan atau kerugian dari
lindung nilai yaitu :
Bagian
efektif Dicatat dalam Pendapatan
Komprehensif Lainnya , terkait dengan perubahan nilai intrinsik
dari lindung nilai.
Bagian
tidak efektif Dicatat dalam laba berjalan,
terkait dengan perubahan nilai neto dari lindung nilai
Ayat
jurnal untuk mencatat pembelian dari opsi beli adalah sebagai berikut :
1 November 2011
(36) Opsi beli Rp
1.500.000
Kas Rp
1.500.000
Mencatat
pembelian opsi beli 30.000 gantang gamdum seharga Rp 75.000.000 dalam 90 hari
at the money karena itu seluruh Rp 1.500.000 nilai waktu.
Informasi nilai wajar untuk
contoh ini adalah sebagaai berikut :
Perhitungan
Nilai Wajar
I November
2011 31 Desember 2011 1 Februari 2012
Total
30.000 gantang gandum
|
2.500
|
2.600
|
2.580
|
Opsi Beli Nilai pasar opsi
(dari informasi pasar)
dikurangi 1.500.000 3.700.000
2.400.000
Nilai intrinsik
(jumlah gantang x (N. Pasar-
nilai pelaksanaan)
(3.000 x (2.500 – 2.500) 0
(3.000 x (2.600 – 2.500) (3.000.000)
(3.000 x (2.580 – 2.500) (2.400.000)
Sisa nilai waktu 1.500.000 700.000 0
Ingat untuk lindung nilai arus kas, perubahan nilai intrinsik (bagian
efektif) diakui dalam Pendapatan Komprehensif Lainnya dan perubahan nilai waktu
(bagian tidak efektif) diakui dalam laba berjalan.
PSAK55 mengharuskan instrumen lindung nilai dinilai kembali ke nilai
wajarnya pada tangal neraca .Perubahan dalam nilai opsi disebabkan dua
faktoryaitu perubahan dalam nilai intrinsik dan perubahan nilai waktu. Nilai
waktu dari opsi menurun selama jangka waktu opsi dan menjadi nol pada saat
opsinya jjatuh tempo.Pada tangal 31 Desember 2011 nilai wajar dari opsi adalah
Rp 3.700.000 yang berarti pasar menilai sisa nilai opsi sebesar Rp 700.000
(nilai wajar opsi sebesar Rp 3.700.000 sedangkan nilai intrinsik Rp 3.000.000)
PSAK55 menyatakan bahwa pengurangan dari bagian nilai waktu derivatif sebesar
Rp 800.000 (Jumlah awal Rp 1.500.000 - sisa Rp 700.000) diakui sebagai bagian
dari laba Ayat jurnal berikut mencatat perubahan nilai opsi untuk menilai opsi
sebesar nilai wajarnya pada tanggal neraca.
31 Desember 2011
|
|||
(37)
Opsi Beli
|
2.200.000
|
||
Kerugian dari aktivitas Lindung Nilai
|
800.000
|
||
Pendapatan
Komprehensif Lainnya
|
3.000.000
|
||
Untuk
menilai kembali opsi sebesar nilai wajarnya ,mengatur
|
Penurunan
|
||
penurunan nilai waktu dan kenaikan nilai
intrinsik.
|
|||
Ingat kenaikan nilai intrinsik dicatat dalam Pendapatan Komprehensif
lainnya sampai selesainya transaksi persediaan yang diperkirakan. Pendapatan
Komprehensif lainnya digunakan untuk "menyimpan" nilai intrinsik
keuntungan atau kerugian dari lindung nilai arus kas sampai direklasifikasi ke
laba pada saat transaksi yang dilindung nilai memengaruhi laba tersebut.
Pada tanggal 1 Februari 2012, akhir dari periode 90 hari harga dari
gandum adalah Rp 2.580 per gantang. Penurunan nilai intrinsik opsi beli dicatat
sebagai berikut :
1 Februari 2012
|
||
(38)
|
Pendapatan
Komprehensif Lainnya
|
600.000
|
Opsi
Beli
|
600.000
|
|
Mencatat
dalam Pendapatan Komprehensif lainnya,
|
||
menunda
pengakuan kerugian dari opsi beli.
|
Ayat
jurnal berikut mengakui habisnya nilai waktu yang tersisa (Rp 700.000) dari
opsi beli karena opsi telah jatuh tempo. PSAK55 menatakan bahwa perubahan dari bagian
nilai waktu derivatif diakui sebagai laba tahun berjalan.
1 Februari 2012
|
|||
Kerugian
dari Aktivitas Lindung Nilai
|
700.000
|
||
Opsi
beli
|
700.000
|
||
Mengakui
kerugian dari sisa nilai waktu dari opsi beli
|
|||
Rp
700.000 karena sekarang telah jatuh tempo.
|
|||
PT
induk sekarang memutuskan untuk menjual kontrak sebesar nilai intrinsiknya Rp
2.400.000. 30.000 x (Rp2.580 - Rp 2.500). Selain itu PT Induk membeli 30.000
gantang gandum pada nilai ppasar sekarang sebesar Rp 2.580 per gantang. Ayat
jurnal berikut mencatat penjualan dari opsi beli pada nilai pasar sekarang.
1 Februuari 2012
|
||
(40)
|
Kas
|
2.400.000
|
Opsi Beli
|
2.400.000
|
|
Untuk pencatat penjualan opis beli
|
||
1 Februari 2012
|
||
(40)
|
Persediaan Gandum
|
44.700.000
|
Kas
|
44.700.000
|
|
Untuk mencatat pembelian 30 gtg gandum
|
||
Kemudian
PT Induk menjual gandum tersebut dengan harga Rp 100.000.000 dan mencatat
jurnal penjualan tersebut serta jurnal reklasifikasi dari pendapatan
komprehensif lainnya yang timbul dari opsi beli . Ingat bahwa pendapatan
komprehensif lainnya dimasukkan ke dalam pendapatan hanya jika variabel pokok
sudah memengaruhi pendapatan.
(41)
|
Kas
|
100.000.000
|
Penjualan
|
100.000.000
|
|
(42)
|
Harga
Pokok Penjualan
|
77.400.000
|
Persediaan
Gandum
|
77.400.000
|
|
(43)
|
Pendapatan
Komprehensif lainnya- Reklaisifikasi
|
2.400.000
|
Harga
Pokok Penjualan
|
2.400.000
|
KESIMPULAN
Dari uraian pembahasan dapat disimpulkan bahwa:
1.
Mata uang fungsional (mata uang
pengukuran) adalah mata uang yang digunakan dalam transaksi pengukuran.
Sedangkan mata uang pelaporan adalah mata uang yang digunakan dalam menyajikan
laporan keuangan.
2.
Pernyataan dari PSAK 11 harus
diterapkan dalam penjabaran laporan keuangan dari kegiatan usaha luar negeri
untuk tujuan konsolidasi, atau konsolidasi parsial atau melalui penerapan
dengan metode ekuitas.
3.
Pada umumnya laporan keuangan
dilaporkan dalam mata uang lokal. Namun demikian, apabila perusahaan
menggunakan mata uang selain mata uang lokal (misalnya dolar Amerika) sebagai
mata uang pelaporan, maka mata uang pelaporan tersebut harus merupakan mata
uang fungsional. Mata uang fungsional dapat merupakan mata uang rupiah atau
mata uang selain rupiah (misalnya dolar Amerika), tergantung pada fakta
substansi ekonominya.
4.
Selisih kurs dapat disebabkan karena
suatu devaluasi atau depresiasi luar biasa suatu mata uang dimana tidak
mungkin dilakukan hedging dan menimbulkan kewajiban yang tak
terselesaikan akibat perolehan aktiva yang harus dibayar dalam suatu mata
uang asing.
5.
Pernyataan dari SFAS 52 menyajikan
standar untuk penjabaran mata uang asing yang dirancang untuk (1) memberikan
informasi yang umumnya kompatibel dengan dampak ekonomi yang diharapkan dari
perubahan kurs pada arus kas perusahaan dan ekuitas dan (2) mencerminkan dalam
hasil laporan konsolidasi keuangan dan hubungan yang diukur dalam mata uang
utama di mana setiap entitas melakukan bisnisnya (disebut sebagai "mata
uang fungsional").
6.
Suatu aktiva dan kewajiban
mata uang asing dikatakan menghadapi resiko mata uang jika suatu perubahan kurs
nilai tukar mata uang menyebabkan mata uang induk perusahaan juga berubah. Maka
dari itu di perlukannya prinsip kehati-hatian dalam akuntansi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar