Kamis, 12 Juli 2018

AKUNTANSI MULTINASIONAL : TRANSAKSI MATA UANG ASING DAN INSTRUMEN KEUANGAN”


ARTIKEL

AKUNTANSI MULTINASIONAL : TRANSAKSI MATA UANG ASING DAN INSTRUMEN KEUANGAN”


 
Dosen Pengampu :
Dania Puspita, S.ST

Disusun Oleh :
            Novia Nurlailatul Qomar                 
  NIM
         (1510421019)




PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER
2018





BAB 11 Akuntansi Multinasional : Transaksi mata Uang Asing dan Instrumen Keuangan

Perusahaan yang beroperasi di pasar internasional dipengaruhi oleh risiko bisnis normal, seperti kurangnya permintaan atas produk mereka di pasar luar negeri, unjuk rasa buruh, dan transportasi yang tertunda dalam pengiriman produk mereka kepada pelanggan luar negeri. Perusahaan juga dapat mengalami risiko mata uang asing ketika melakukan transaksi dalam mata uang lain. Perusahaan-perusahaan multinasional seringkali melakukan transaksi dalam berbagai mata uang sebagai dampak atas aktivitas ekspor dan impor.
Ada sekitar 150 jenis mata uang diseluruh dunia tapi sebagian besar perdagangan internasional dilakukan dalam enam mata uang utama yaitu : dolar AS, poundsterling Inggris, dolar Kanada, euro, yen Jepang dan franc Swiss.

1.             PERMASALAHAN AKUNTANSI
Bab ini menjelaskan prosedur akuntansi untuk pencatatan dan pelaporan transaksi dalam mata uang asing.PSAK 10 "Transaksi Mata Uang Asing" , diterbitkan tahun 1994, mengatur prosedur akuntansi untuk piutang dan utang dagang dengan mata uang asing - yaitu transaksi yang membutuhkan pembayaran ataupun menerima pembayaran dalam mata uang asing.PSAK 50 " Instrumen Keuangan Penyajian dan Pengungkapan"dan PSAK 55 "Instrumen Keuangan Pengakuan dan Pengukuran " diterbitkan pada 2006.mengatur prosedur akuntansi untuk instrumen keuangan khususnya transaksi derivatif dengan tujuan melakukan lindung nilai (hedging).

2.             KURS MATA UANG ASING
Sebelum tahun 1972, sebagian besar mata uang dinilai dari standar logam emas yang mempunyai nilai tetap secara internasional setiap onsnya. namun pada tahun 1972 sebagian besar negara menandatangani suatu perjanjian yang memperbolehkan nilai mata uang mereka"mengambang ( float)" berdasarkan permintaan dan penawaran terhadap mata uang tersebut. Kurs mata uang asing (foreign currency exchange rate) ditentukan setiap hari oleh pedagang mata uang asing yang bertindak sebagai agen untuk individu atau negara yang memperdagangkan mata uang asing.Beberapa negara seperti Cina menetapkan kurs tetap resmi dan kurs tetap untuk dividen yang dikirimkan ke luar negeri.Kurs resmi ini dapat berubah sewaktu-waktu dan perusahaan yang beroperasi diluar negeri perlu berkomunikasi dengan pemerintah negara tersebut untuk memastikan bahwa perusahaannya telah memenuhi setiap ketentuan pembatasan pertukaran mata uang.
a.             Penentuan Kurs
Mata uang suatu negara mirip dengan komoditas lain dan kursnya berupa karena sejumlah faktor ekonomi yang mempengaruhi permintaan dan penewaran terhadap mata uang tersebut. Faktor lain yang menyebabkan fluktuasi kurs adalah neraca pembayaran, perubahan suku bunga, dan tingkat investasi negara tersebut serta stabilitas dan proses tata kelola (governance).
b.             Kurs Langsung Dan Tidak Langsung
Nilai reratif suatu mata uang terhadap mata uang yang lain dapat dinyatakan dalam dua cara yang berbeda langsung atau tidak langsung.
c.              Kurs Langsung (direct exchange rate/DER) adalah banyaknya unit mata uang lokal (local currency units - LCUs) yang diperlukan untuk memperoleh satu unit mata uang asing ( foreign currency unit - FCU). Dari sudut pandang entitas Indonesia, kurs langsung dapat dipandang sebagai besarnya rupiah untuk diperoleh satu unit mata uang asing.Rasio dari kurs langsung dinyatakan :
DER= Nilai Setara Rupiah / 1FCU
                                                                                  
contoh, jika dengan Rp 11.500,- dapat diperoleh 1 dolar AS ,kurs langsung dari rupiah terhadap dolar As adalah sebesar Rp 11.500,- seperti ditunjukkan sebagai berikut :

Rp 11.500 /$1 = 11.500


d.             Kurs Tidak Langsung (indirect exchange rate - IER) adalah kebalikan dari kurs langsung . Dari sudut pandang entitas Indonesia, kurs tidak langsung adalah :

IER=1FCU / Nilai Setara Rupiah

Kurs tidak langsung untuk contoh dolar As diatas adalah :
1 /  Rp.11.500 =0,00008695652



Cara lain untuk merumuskan hal ini :

IER= Jumlah Unit Mata Uang Asing/ Rp 1
=$0,0000869562/1

e.              Perubahan Kurs
Perubahan kurs mengacu pada semakin menguat atau melemahnya suatu mata uang dibandingkan dengan mata uang lain. contoh :


2 Januari2005
1 Juli 2005  2 Januari 2006
1 Juli 2006
Kurs langsung (setara rupiah dari 1 FCU)
Rp 9.350,-
Rp 9.200,-
Rp 9.180,-
Rp 9.280,-
Kurs tidak langsnug (setara FCU per Rp 1,-)
$0,0001070
$0,0001087
S0.0001089
$0.0001078

Menguatnya Rupiah - Penurunan Kurs Langsung
Antara tanggal 2 Januari 2005 dan 1 Juli 2005 , kurs langsung turun dari Rp 9.350,- = $1 menjadi Rp 9.200,- = $1. Ini menunjukkan bahwa lebih sedikit mata uang rupiah yang diperlukan untuk memperoleh $1 AS. Untuk memperoleh 1 dolar As diperlukan nilai rupiah sebesar Rp 9.350,-pada tanggal 2 Januari 2005 namun berkurang menjadi Rp 9.200,- pada tanggal 1 Juli. Berarti nilai mata uang rupiah menguat terhadap dolar AS.
Ingatlah bahwa menguatnya rupiah berarti :
·           Lebih sedikit mata uang rupiah yang diperlukan untuk memperoleh satu unit mata uang asing
·           Satu rupiah memperoleh lebih banyak unit mata uang asing
Impor dari Amerika akan lebih murah untuk konsumen Indonesia pada tangal 1 Juli dibandingkan 2 Januari karena menguatnya rupiah. Contoh :
Perusahaan manufaktur Amerika menjual mobil buatan Amerika seharga $ 25,000 digunakan perhitungan :
Nilai setara rupiah = Unit mata uang asing x kurs langsung
Rp 233.750.000,- =   $ 25,000
x  Rp 9.350,-
Antara tangal 1 Juli dan 2 Januari kurs langsung turun saat dolar menguat relatif terhadap uero.
tanggal 1 Juli, nilai setara rupiah dari $ 25,000 adalah :
Nilai setara rupiah = Unit mata uang asing x kurs langsung
Rp 230,000.000,- =   $ 25,000
x  Rp 9.200,-
Meskipun menguatnya rupiah akan menguntungkan bagi perusahaan Indonesia yang membeli barang dari negara lain , penguatan ini mempunyai dampak negatif pada perusahaan Indonesia yang menjual produk ke negara tersebut.Bersamaan dengan menguatnya rupiah eksport Indonesia ke Amerika akan lebih mahal bagi pelanggan Amerika. Contoh :
Perusahaan manufaktur Indonesia menjual mesin buatan Indonesia seharga Rp 100.000.000,-digunakan perhitungan :
Nilai setara mata uang asing = unit mata uang rupiah x kurs tidak langsung
                       $ 10,700 = Rp 100.000.000,-        x $0.0001070
tanggal 1 Juli, setelah terjadi penguatan dolar , mesin akan membebankan pelanggan Amerika US $ 10,870 dengan perhitungan :
Nilai setara mata uang asing = unit mata uang rupiah x kurs tidak langsung
                                         $ 10,870 = Rp 100.000.000,-        x $0.0001087
f.              Melemahnya Rupiah - Peningkatan Kurs Langsung
Antara tanggal 1 Juli 2005 dan 1 Juli 2006 , kurs langsung meningkat dari Rp 9.200,- = $1 menjadi Rp 9.280,- = $1. Ini menunjukkan bahwa lebih banyak mata uang rupiah yang diperlukan untuk memperoleh $1 AS. tanggal 1 Juli 2005 Nilai relatif 1 dolar AS adalah Rp 9.200,00 namun tanggal 1 Juli 2006 , biaya untuk satu dolar AS meningkat menjadi Rp 9.280,-
.Ini berarti nilai mata uang rupiah turun terhadap dolar AS dan diistilahkan dengan melemahnya rupiah terhadap dolar AS. Cara lain untuk melihat perubahan ini adalah dengan melihat bahwa kurs tidak langsung mengalami penurunan. Ini ditunjukkan bahwa pada tanggal 1 Juli 2006, Rp 1 memperoleh lebih sedikit dolar dibandingkan dengan tanggal 1 Juli 2005.Pada tangal 1 Juli 2005, satu rupiah Indonesia dapat memperoleh $ 0.0001087 sedangkan 1 Juli 2006 , satu rupiah Indonesia hanya memperoleh $ 0.0001078.
Ingatlah bahwa melemahnya rupiah berarti :
·           Lebih banyak mata uang rupiah yang diperlukan untuk memperoleh satu unit mata uang asing
·           Satu rupiah memperoleh lebih sedikit unit mata uang asing
g.             Kurs Tunai (Spot Rate) dan Kurs Sekarang (Current Rate)
PSAK 10 mengacu pada penggunaan kurs tunai maupun kurs sekarang untuk untuk mengukur operasi luar negeri. Kurs Tunai (Spot Rate) adalah kurs yang digunakan dalam penyerahan segera suatu mata uang.
Kurs Sekarang (Current Rate) di definisikan secara sederhana sebagai kurs tunai pada tanggal neraca suatu entitas.
Kurs Masa Depan (Forward Exchange Rate) adalah kurs untuk pertukaran mata uang di masa mendatang.
Kurs masa depan pada suatu tanggal tertentu tidak sama dengan kurs tunai pada tanggal yang sama. Ekspektasi yang berbeda terhadap nilai kurs di masa depan menentukan tingkat kurs tersebut. Selisih antara kurs masa depan dengan kurs tunai pada suatu tanggal tertentu dinamakan spread. Spread memberikan informasi tentang kemungkinan penguatan atau pelemahan dari suatu mata uang. contoh :
Kurs tunai dari uero Rp 14.860,- dan kurs masa depan yang jatuh tempo 30 hari Rp 13,870,-spread adalah selisih dari ke dua nilai tersebut sebesar Rp 990,-.Oleh karena kurs masa depan nilainya lebih rendah dari kurs tunai maka hal ini memberikan ekspektasi bahwa rupiah akan menguat terhadap uero dalam 30 hari ke depan.Aktual kurs tunai pada 30 hari kemudian dapat saja lebih tinggi atau lebih rendah dibandingkan kurs masa depannya . Dengan melakukan kontrak masa depan (forward contract) , perusahaan Indonesia tidak hanya memperoleh kesempatan untuk menerima nilai tukar yang lebih baik tetapi sekaligus menghindari kemungkinan terjadinya rugi akibat nilai tukar.Hal ini mengurangi risiko bagi perusahaan Indonesia.
3.             TRANSAKSI MATA UANG ASING
Transaksi Mata Uang Asing ( foreign currency transactions) adalah aktivitas ekonomi yang dinyatakan selain dari mata uang pencatatan suatu entitas. Transaksi tersebut meliputi :
1.      Pembelian atau penjualan barang/jasa (impor atau ekspor) , dimana harganya dinyatakan dalam mata uang asing.
2.      Utang atau piutang pinjaman dalam mata uang asing
3.      Pembelian atau penjualan kontrak kurs masa depan
4.      Pembelian atau penjualan unit mata uang asing.
Untuk tujuan laporan keuangan, transaksi dalam mata uang asing harus ditranslasikan ke dalam mata uang pelaporan yang digunakan perusahaan.Pada setiap tanggal neraca - interim maupun tahunan - saldo akun yang dinyatakan dalam mata uang selain mata uang pelaporan dari suatu entitas harus disesuaikan untuk mencerminkan perubahan kurs selama periode tersebut sejak tanggal neraca terakhir atau sejak tanggal transaksi mata uang asing jika transaksi tersebut terjadi pada periode yang bersangkutan.Penyesuaian ini menyatakan kembali akun mata uang asing dalam nilai setara dolar AS pada tanggal neraca.Penyesuaian dalam nilai setara dolar AS ini merupakan keuntungan atau kerugian mata uang asing (foreign currency transaction gain or loss) untuk entitas tersebut pada saat kurs berubah. Contoh :
Perusahaan Indonesia memperoleh € 5,000 dari bank pada tanggal 2 Januari 20X1, untuk digunakan dalam pembelian barang di masa depan suatu perusahaan Jerman. Kurs langsung sebesar Rp 14.200 = €1 sehingga perusahaan membayar bank sebesar Rp 71.000.000,- untuk €5,000 dengan perhitungan :
Nilai setara dolar AS = Unit mata uang asing x kurs  langsung
Nilai setara dolar AS
= Unit mata uang asing
x
kurs  langsung
Rp
71.000.000,-
= € 5,000

x
Rp 14.200,-
Jurnal berikut mencatat pertukaran mata uang tersebut :

(1)
Mata Uang Asing (€)
Rp 71.000.000,-

Kas



Rp71.000.000,-

Pada tanggal 1 Juli 20X1, kurs sebesar Rp 14.100,- menjadi setara dengan €1. Jika pada saat tersebut dibuat laporan interim maka jurnal :
(2)
Kerugian Transaksi Mata Uang Asing
Rp 500.000,-

Unit Mata Uang Asing (€)
Rp500.000,-

Nilai setara dolar dari € 5,000 pada tanggal 2 Januari
€ 5,000 x Rp 14.200                                                     Rp 71.000.000
Nilai setara dolar dari € 5,000 pada tanggal 1 juli
€ 5,000 x Rp 14.100                                                     Rp 70.500.000
Kerugian transaksi mata uang asing                             Rp 500.000
Kerugian transaksi mata uang asing disebabkan oleh transaksi dalam mata uang asing dan dimasukkan dalam laporan laba rugi periode berjalan, pada umumnya disajikan terpisah dalam "keuntungan dan kerugian lain-lain" ,Beberapa akuntan menggunakan istilah rugi kurs daripada Rugi Transaksi Mata Uang Asing yang lebih panjang.
Pada contoh sebelumnya. perusahaan Indonesia menggunakan rupiah sebagai mata uang utama dalam melakukan fungsi keuangan dan operasi utama yaitu sebagai mata uang fungsional (functional currency). Selain itu, perusahaan Indonesia juga menyiapkan laporan keuangannya dalam rupiah sebagai mata uang pelaporan (reporting currency) Setiap transaksi yang dinyatakan dalam mata uang selain rupiah memerlukan translasi menjadi nilai setara rupiah.
Secara umum, sebagian besar transaksi tunai bisnis dilakukan dalam mata uang lokal negara dimana entitas tersebut beroperasi. Rupiah adalah mata uang fungsional bagi hampir semua perusahaan di Indonesia. Sedangkan perusahaan yang beroperasi di Jerman mungkin akan menggunakan uero (€) sebagai mata uang fungsionalnya.
a.             Transaksi Ekspor Impor Dalam Mata Uang Asing
Utang dan piutang yang timbul dalam transaksi mata uang asing dengan entitas luar negeri harus diukur dan dinyatakan dalam mata uang asing, harus diukur dan dinyatakan oleh entitas AS dalam mata uang yang digunakan untuk pencatatan akuntansinya - yaitu rupiah.Kurs yang relevan bagi penyelesaian transaksi dalam suatu mata uang asing adalah kurs tunai (spot rate) pada tanggal penyelesaian. Pada tanggal diselesaikan, utang - piutang dalam unit mata uang asing harus disesuaikan dengan nilai setara rupiah saat itu. Jika laporan keuangan disusun sebelum utang atau piutang dalam mata uang asing dilunasi maka saldo akun utang - piutang tersebut harus disesuaikan pada tanggal neraca dalam setara rupiah menggunakan kurs sekarang ( current rate ) pada tanggal neraca.
Gambaran umum atas akuntansi yang diharuskan untuk transaksi impor dan ekspor dalam mata uang asing secara kredit sbb.:
1.    Tanggal transaksi. Mencatat transaksi pembelian atau penjualan pada nilai setara dolar AS menggunakan kurs langsung tunai pada tanggal tersebut.
2.    Tanggal neraca. Menyesuaikan utang atau piutang menjadi nilai setara rupiah pada setiap akhir periode menggunakan kurs langsung sekarang.Mengakui keuntungan atau kerugian sebagai akibat perubahan kurs antara tanggal transaksi dengan tanggal neraca.
3.    Tanggal pelunasan.Pertama-tama menyesuaikan utang atau piutang untuk setiap perubahan mata uang asing antara tanggal neraca (atau tanggal transaksi jika transaksi tersebut terjadi setelah tanggal neraca ) dengan tanggal pelunasan. Mencatat keuntungan atau kerugian sebagai akibat perubahan kurs yang terjadi, kemudian mencatat pelunasan utang atau piutang dalam mata uang asing tersebut.

Ilustrasi pembelian dari luar negeri.
1 Oktober 20X1 PT Induk, sebuah perusahaan Indonesia memperoleh barang secara kredit
dari Tokyo Industries , perush. Jepang sebesar Rp 160.000.000.- atau 2.000.000 yen.
PT Induk menyusun laporan keuangan pada akhir tahun per 31 Desember 20X1
Pelunasan utang dilakukan pada tanggal 1 April 20X2
Kurs tunai langsung untuk nilai setara dolar AS dari 1 yen adalah :
Tanggal
Kurs Langsung
1 Oktober 20X1 (Transaksi pembelian)
31 Desember 20X1 (Tanggal Neraca)
1 April 20X2 ( Tanggal Pelunasan)
Rp 80
Rp 90
Rp 86

Pemahaman revaluasi dapat lebih mudah dengan melihat prosesnya dari akun T (T - account) :
Utang Usaha ¥
20XI
1 Okt
31 Des
31 Des


20X2
1 Apr
 (¥2.000.000 x (Rp 90-Rp86)          8.000.000
1 Apr pelunasan
 (¥2.000.000 x Rp 86)                    172.000.000

                                                                 2 Apr
   
160.000.000 (¥2.000.000 x Rp 80)
20.000.000 (¥2.000.000 x( Rp 80 – Rp 90)
180.000.000 (¥2.000.000 x Rp 90)








 
          0 Saldo

4.             MENGELOLAH RISIKO MATA UANG INTERNASIONAL DENGAN INSTRUMEN INTERNASIONAL PERTUKARAN MATA UANG MASA DEPAN (FOREIGN CURRENCY FORWARD EXCHANGE)
Entitas multinasional mengelola risiko MUA mereka dengan menggunakan beberapa jenis keuangan seperti :
·      Kontrak masa depan dalam mata uang asing(foreign currency - denominated forward exchange contract)
·      Opsi mata uang asing ( foreign currency option)
·      Mata uang asing berjangka ( ( foreign currency future)
Akuntansi untuk derivatif dan aktivitas lindung nilai (hedging)berpedoman pada dua standar
PSAK 50 , : Instrumen Keuangan : " Penyajian dan pengungkapan"
PSAK 55, : Instrumen Keuangan " Pengakuan dan Pengukuran" , mendefinisikan derivatif dan menetapkan aturan umum dalam pengakuan derivatif baik sebagai aset atau kewajiban dalam neraca dan mengukur instrumen keuangan tersebut pada nilai wajar.
Instrumen keuangan (financial instrument) adalah kontrak yang akan meningkatkan nilai aset dari suatu entitas dan instrumen utang atau ekuitas pada entitas lain. contoh, bukti kepemilikan, wesel bayar dan wesel tagih serta berbagai jenias kontrak keuangan lainnya. Derivatif (derivative) adalah suatu instrumen keuangan yang :
·                Memiliki satu atau lebih variabel pokok yang mendasarinya (underlying) dan satu atau lebih jumlah nosional (notional amount) .Di mana nilainya mengalami perubahan karena ada perubahan variabel yang mendasarinya seperti tingkat bunga, harga komoditas, atau surat berharga atau index.
·                Tidak memerlukan investasi awal neto atau kalaupun memerlukan investasi maka nilainya lebih kecil bila dibandingkan dengan jumlah yang dibutuhkan oleh jenis perjanjian lainnya yang diperkirakan akan menghasilkan efek yang sama terhadap perubahan dalam faktor-faktor pasar.
·                Persyaratan perjanjian mengharuskan adanya settlement (pelunasan) pada tanggal tertentu di masa yang akan datang.
contoh,            derivatif adalah kontrak pertukaran mata uang asing masa depan yang nilainya diturunkan dari perubahan kurs mata uang asing sepanjang kontrak.

a.             Derivatif Yang Ditujukan Sebagai Lindung Nilai
Derivatif dapat ditujuhkan untuk melindungi nilai atau mengurangi risiko . Beberapa perusahaan menggunakan derivatif bukan untuk lindung nilai namun sebagai instrumen keuangan yang bersifat spekulatif. Contoh, perusahaan dapat menandatangi kontrak masa depan yang tidak mempunyai tujuan untuk saling menghapuskan nilai apapun. Dalam hal ini, kerugian atau keuntungan derivatif dicatat dalam laba periode berjalan.
PSAK 55 memberikan persyaratan spesifik dalam pengklasifikasian derivatif sebagai suatu aktivitas lindung nilai . Akuntansi lindung nilai menghapuskan (kerugian) atas pos yang dilindungi atas kerugian (keuntungan) dari instrumen lindung nilai. Suatu instrumen derivatif dapat diklasifikasikan sebagai instrumen lindung nilai jika dan hanya jika seluruh kriteria berikut dipenuhi :
1.             Dokumentasi yang cukup harus disajikan pada awal jangka waktu lindung nilai untuk menentukan tujuan dan sasaran dari lindung nilai. Instrumen lindung nilai dan hal-hal yang dilindungi serta bagaimana aktivitas lindung nilai tersebut akan dievaluasi secara berkesinambungan
2.             Lindung nilai harus sangat efektif dalam mengompensasi seluruh perubahan dalam nilai wajar maupun arus kas yang dihubungkan dengan nilai yang dilindungi dan seluruh strategi manajemen untuk melakukan lindung nilai tersebut secara konsisteen harus didokumentasikan selama jangka waktu lindung nilai.
3.             Untuk lindung nilai arus kas, transaksi yang diperkirakan sebagai subjek lindung nilai harus dapat memiliki kemungkinan yang sangat tinggi (highly probable) dan harus menunjukkan adanya eksposur yang tinggi pada arus kas yang dapat menyebabkan timbulnya untung dan rugi akibat risiko tersebut.
4.             Efektivitas lindung nilai harus dapat dihitung dengan meyakinkan, seperti lindung nilai atas nilai wajar atau arus kas harus dapat dihubungkan dengan risiko lindung nilai dan instrumen lindung nilai tersebut dapat dihitng dengan tepat.
5.             Lindung nilai ditentukan secara berkesinambungan dan nilai pada bagian efektifnya ditentukan secara aktual sepanjang periode pelaporan keuangan.

Efektivitas dipandang sebagai kemampuan instrumen derivatif untuk menghapuskan perubahan dalam nilai wajar atas arus kas barang yang dilindungi antara 80 sampai 125 % dari perubahan nilai barang yang dilindungi.
Derivatif yang memenuhi persyaratan untuk lindung nilai dan digunakan oleh manajemen perusahaan untuk memenuhi tujuan tersebut diatur dalam PSAK 55 sebagai berikut :
1.      Lindung nilai atas nilai wajar (fair value hedges)
digunakan untuk melindungi risiko perubahan nilai wajar dari kewajiban atau aset atau komitmen (firm commitment) yang belum diakui untuk membeli atau menjual aset pada harga tetap atau porsi tertentu seperti aset, kewajiban aqtau komitmen yang dapat dikaitkan dengan risiko tertentu dan dapat menyebabkan timbulnya keuntungan dan kerugian.Keuntungan dan kerugian neto dari dari perubahan nilai wajar instrumen lindung nilai diakui pada laporan laba rugi periode berjalan. Pada saat yang sama nilai terbawa dari nilai lindung tersebut akan disesuaikan untuk untuk atau rugi dengan risiko lindung nilai , dimana hal ini juga langsung diakui pada laporan laba rugi periode berjalan..Contoh lindung nilai atas nilai wajar disajikan dalam lampiran 11B dengan menggunakan suatu kontrak opsi untuk melindungi efek/surat berharga yang tersedia untuk dijual.
2.      Lindung nilai arus kas (cash flow hedges)
digunakan untuk melindungi risiko perubahan nilai arus kas yang diantisipasi yang masuk atau keluar dari perusahaan untuk aset dan kewajiban yang diakui seperti (pembayaran bunga masa depan atau utang bunga dengan tingkat bunga variabel) atau transaksi yang diperkirakan sangat pasti terjadi dan dapat memengaruhi laba dan rugi. Bagian laba atau rugi atas instrumen keuangan yang ditetapkan sebagai bagian efektif harus dilaporkan sebagai bagian dari ekuitas dan akan dipindahkan dalam laporan laba rugi ketiks trsndskdi lindung nilai ketika lindung nilai tersbut memengaruhi laba rugi berjalan.Bagian efektif didefinisikan sebagai bagian dari keuntungan atau kerugian instrumen lindung nilai yang menghapuskan kerugian atau keuntungan pada pos yang dilindungi.Bagian perubahan nilai pasar wajar ini berkaitan dengan nilai intrinsik dari perubahan variabel pokok yang mendasari.Sisa keuntungan atau kerugian pada instrumen lindung nilai didefinisikan sebagai bagian yang tidak efektif.Perubahan pada nilai pasar wajar derivatif ini berkaitan dengan nilai waktu derivatif tersebut dan menjadi nol pada tanggal masa berlaku derivatif tersebut habis.Jika lindung nilai atas transaksi yang diperkirakan akan menyebabkan pengakuan aset atau kewajiban keuangan maka setiap untung atau rugi dari setiap instrumen keuangan - yang sebelumnya diakui langsung sebagai bagian ekuitas - langsung dipindahkan dalam laporan laba rugi pada periode yang sama dimana aset atau kewajiban keuangan tersebut menghasilkan laba atau rugi. contoh penentuan bagian efektif dan tidak efektif dari perubahan nilai derivatif disajikan dalam lampiran 11B sehubungan dengan lindung nilai arus kas yang menggunakan opsi untuk melindungi nilai pembelian persediaan yang diantisipasi di masa depan.
3.      lindung nilai dari investasi neto operasi di luar negeri
Derivatif yang ditujukan sebagai lindung nilai untuk jenis risiko mata uang asing ini mempunyai keuntungan atau kerugian yang dilaporkan dalam pendapatan komprehensip lainnya sebagai bagian dari penyesuaian translasi kumulatif .
b.   Kontrak Pertukaran Masa Depan
Untuk laporan keuangan yang berakhir pada bulan Oktober 2005, Komite nilai tukar mata uang asing (foreign exchange committe) dari Badan reserve federal new york melaporkan bahwa volume rata-rata harian pada instrumen nilai tukar adalah sebesar $440 miliar sedangkan volume rata-rata harian transaksi opsi MUA sebesar $37 miliar. The Chicago Mercantile Exchange (CME) adalah pasar perdagangan mata uang asing terbesar di dunia dan juga sangat teratur. CME juga tempat pertemuan pembeli dan penjual baik melalui sistem perdagangan elektronik (CME Globec) maupun melalui pasar bursa yang terbesar . Selama tahun 2005 lebih dari 84 juta kontrak MUA dengan nilai perdagangan sebesar $10,2 triliun diperdagangkan di CME . Pada bulan Mei 2006 produk pertukaran MUA CME rata-rata mencatat 501.000 kontrak perhari dan naik 69% dibanding tahun sebelumnya. Produk pertukaran MUA melalui sistem perdagangan elektronik mencatat 451.000 kontrak per hari meningkat 90 % dari tahun sebelumnya.  
Perusahaan yang beroperasi di mancanegara seringkali menggunakan kontrak pertukaran masa depan (foreign exchange contract) dengan pedagang MUA untuk menukarkan berbagai mata uang pada kurs dan tanggal tertentu di masa depan.
Kasus 1 Mengelola Posisi Aset Atau Kewajiban Neto Yang Terkena Eksposur Mata Uang Asing : Bukan Instrumen Lindung Nilai
Penggunaan paling umum dari kontrak pertrukaran mata uang asing adalah untuk mengelola posisi mata ang asing, baik posisi aset neto yang terkena eksposur maupun kewajiban neto.Kontrak pertukaran mata uang asing akan menyeimbangkan antara kewajiban dalam suatu mata uang asing dalam piutang mata uang asing yang sama sehingga akan menghapuskan risiko fluktuasi mata uang asing . Contoh, perusahaan Indonesia membeli barang dari perusahaan Amerika yang mengaruskan pembayaran dalam dolar AS. Jika transaksi didenominasi dalam dolar AS, maka perusahaan Indonesia terkena risiko perubahan nilai kurs antara rupiah dan dolar.Agar dapat terlindungi dari dampak fluktuasi nilai dolar, maka perusahaan Indonesia memasuki kontrak pertukaran mata uang asing untuk menerima dolar pada tanggal pelunasan di masa depan .Perusahaan Indonesia kemudian menggunakan dolar tersebut untuk menyelesaikan komitmen mata uang asing yang timbul dari transaksi pembelian.
Alternatif lain, perusahaan Indonesia dapat mempunyai piutang yang didonominasi dalam mata uang asing yang juga dapat dikelola dengan kontrak pertukaran mata uang asing. Dalam kasus ini perusahaan Indsonesia melakukan kontrak untuk unit mata uang asing keppada pedagang mata uang asing di masa depan untuk ditkarkan dengan rupiah.
PSAK 55 menjelaskan aturan umum bahwa kurs yang relevan untuk menilai kontrak pertukaran mata uang asing adalah kontrak masa depan pada tiap tanggal penilaian . Ingat bahwa PSAK 10 Perusahaan yang beroperasi di mancanegara seringkali menggunakan kontrak pertukaran masa depan (foreign exchange contract) dengan pedagang MUA untuk menukarkan berbagai mata uang pada kurs dan tanggal tertentu di masa depan.

Nilai Waktu (time value) dan arus kas masa depan adari kontrak pertukaran
PSAK 55 mengharuskan pengakuan faktor bunga jika bunga yang kenakan signifikan.jika bunga signifikan maka perusahaan harus menggunakan nilai sekarang dari arus kas masa depan yang diperkirakan untuk menilai kontrak pertukaran secara wajar. Dengan menggunakan nilai sekarang maka perusahaan secara eksplisit mengakui nilai waktu dari ang. . Nilai bunga yang disajikan pada contoh berikut(untuk memfokuskan point utama untuk akuntansi lindung nilai ) dianggap tidak signifikan.Contoh, comprehensip terhadap penggunaan nilai waktu dari uang untuk menilai kontrak masa depan disajikan di lampiran 11A.

Ilustrasi mengelola posisi kewajiban neto yang terkena eksposur.
1      Pada tangal 1 Oktober 2011, Pt Induk membeli barang secara kredit dari Tokyo Industries dengan nilai 2.000.000 yen
2      Transaksi tersebut didenominasi dalam yendan PT Induk menhapuskan risiko dalam kewajiban mata uang asingnya dengan kontrak pertukaran untuk menerima 2.000.000 ywn dari pedagang mata uang asing.
3      Jangka waktu kontrak pertukaran MUA = periode kredit 6 bulan yang diberikan oleh Tokyo Industries
4.    Tanggal akhir tahun PT induk adalah 31 Desember sementara utang akan dilunasi pada tanggal 1 April 2012.
 Kurs langsung yang relevan adalah :
Tanggal
Nilai setara rupiah dari 1 yen
Kurs Tunai
 Kurs Masa Depan
1 Okt 2011(tanggal transaksi)
Rp80                              Rp85 (240 hari)
31 Desember 2011 (tanggal neraca)
Rp90                              Rp87 (90 hari)
April 2012 (tanggal pelunasan)
Rp86
Ayat Jurnal yang diperlukan :
1 Oktober 2011

(5)
Persediaan
160.000.000,

Utang Usaha (¥)
160.000.000,-

membeli persediaan secara kredit Rp 160.000.000,- (¥2.000.000 x Rp 80,-)
(6)
Piutang mata uang asing dari Broker (¥)
170.000.000

Utang rupiah ke broker
170.000.000,-

Membeli kontrak masa depan untuk menerima ¥2.000.000 (170.000.000 =¥2.000.000 x Rp 85,- kurs masa depan.

Jurnal penyesuaian PT Induk per 31 Desember 2011 :
(7)
Piutang MUA dari Broker (¥)
4.000.000

Keuntungan transaksi MUA
4.000.000,-





Kasus 2 Lindung Nilai Komitmen Mata Uang Asing Belum Diakui : Lindung Nilai Atas Nilai Wajar Mata Uang Asing
Perusahaan dapat mengalami risiko MUA sebelum terjadi transaksi pembelian atau penjualan. contoh, perusahaan dapat menandatangani pembelian yang tidak dapat dibatalkan untuk membeli barang dari entitas asing di masa depan yang akan dibayar dalam mata uang asing.Dengan menyetujui harga beli pada saat ini untuk pembelian masa depan , perusahaan telah terikat dalam komitment mata uang asing yang dapat diidentifikasi walapun pembelian belum terjadi . : yaitu kontrak pembelian masih executory (belum diakui) . Perusahaan belum mempunyai kewajiban hinga barang diserahkan tetapi perusahaan mempunyai risiko perubahan kurs sebelum tanggal transaksi (tanggal penyerahan barang).
PSAK 55 menjelaskan perlakuan akuntansi untuk penggunaan kontrak masa depan atas lindung nilai komitment mata uang asing belum diakui (hedging unrecognized foreign currency firm comitment. Perusahaan dapat memisahkan komitmen menjadi aspek instrumen keuangan (kewajiban untuk membayar yen ) dan aset nonkeuangan (hak untuk menerima persediaan ). Kontrak pertukaran yang dipisahkan tersebut adalah lindung nilai atas perubahan nilai wajar dari komitmen untuk risiko mata yang asing yang dilindungi nilainya. PSAK 55 menjelaskan bahwa lindung nilai atas komitmen termasuk dalam kategori akuntansi untuk lindung nilai atas nilai wajar dan kontrak pertukaran akan dinilai pada nilai wajarnya.
Menarik untuk dicatat bahwa terdapat perbedaan perlakuan akuntansi untuk lindung nilai transaksi yang diperkirakan ( lindung nilai arus kas) dibandingkan lindung nilai atas komitmen mata uang asing belum diakui (lindung nilai atas nilai wajar). Transaksi yang diperkirakan (forcasted)adalah transaksi yang diantisipasi (anticipated) namun tidak dijamin (guaranteed).
Transaksi yang diperkirakan dapat terjadi sebagaimana diperkirakan , tetapi lindung nilai atas transaksi yang diperkirakan diperlakukan sebagai lindung nilai arus kas.dengan bagian efektif dari perubahan nilai wajarnya diakui dalam pendapatan komprehensif. Dilain pihak, komitmen adalah perjanjian dengan pihak yang tidak memiliki hubungan istimewa yang bersifat mengikat dan umumnya mempunyai kekuatan hukum, Perjanjian tersebut mempunyai karakteristik sbb:
1.      Perjanjian menjelaskan semua hal-hal yang signifikan seperti kuantitas, harga yang tetap, dan waktu terjadinyatransaksi .Harga dapat di denominasi dalam mata uang fungsional entitas atau dalam mata uang asing.
2.      Persetujuan harys berisi provisi finalti yang cukup besar hingga menyebabkan kemungkinan besar terjadi pelaksanaan perjanjian.
Transaksi yang diperkirakan dapat menjadi komitmen jika perjanjian dengan karakteristik tersebut diatas dibuat antara pihak-pihak terkait. Setiap lindung nilai arus kas atas transaksi yang diperkirakan dapat berubah menjadi lindung nilai atas nilai wajar pada saat dibuatnya perjanjian komitmen. Akan tetapi semua transaksi yang dicatat dalam pendapatan komprehensif lain-lain dalam lindung nilai arus kas tidak diklarifikasi ke laba samapi transaksi yang diperkirakan tersebut memengaruhi perhitungan laba.
PSAK 55 memberikan panduan untuk manajemen perusahaan untuk memilih dasar yang akan digunakan untuk pengukuran efektivitas lindung nilai.manajemen dapat memilih kurs masa depan , kurs tunai, atau nilai intrinsik untuk mengukur efektivitas.Contoh yang digunakan dalam hal ini, menggunakan kurs masa depan yang komitmen dengan aturan umum untuk penilaian kontrak masa depan yang diharuskan dalam PSAK 55.Pengukuran perubahan nilai wajar dalam kontrak masa depan menggunakan kurs masa depan selama jangka waktu kontrak dan kemudian, jika bunga signifikan, perubahan dalam kurs masa depan didiskontokan untuk mencerminkan nilai waktu dari uang.

Ilustrasi Lindung Nilai Komitmen MUA Belum Diakui.
Transaksi impor antara PT induk dan Tokyo Industries yang digunakan dalam bab ini akan ditambah dengan informasi berikut :
1.   Pada tanggal 5 Agustus 2011, PT Induk membuat kontrak dengan Tokyo Industries untuk membeli barang yang dipesan khsusus. Pembuatan dan pengiriman barang tersebut akan memerlukan waktu 60 hari (tanggal 1 Oktober 2011).Harga kontrak adalah 2.000.000 yen , yang akan dibayar pada tanggal 1 April 2012 , yaitu 180 hari setelah pengiriman barang.
2.      Pada tanggal 1 Agustus 2011, PT Induk melakukan lindung nilai atas komitmen MUA dengan kontrak masa depan untuk menerima 2.000.000 yen dalam 240 hari ( 60 hari sampaipengiriman ditambah 180 hari periode kredit) . Kurs masa depan untuk kontrak masa depan 240 hari adalah Rp 81,- untuk 1 yen.Tujuan kontrak masa depan 240 hari ini ada dua : Pertama, untuk 60 hari dari tangal 1 Agustus 2011 sampai 1 Oktober 2011, kontrak masa depan adalah untuk lindung nilai komitmen MUA yang dapat diidentifikasi.

ke dua, untuk periode 180 hari dari tanggal 1 Oktober 2011 sampai 1 April 2012 , kontrak masa depan adalah untuk lindung nilai atas posisi kewajiban neto yang terkena eksposur dalam MUA.
 Kurs yang relevan untuk contoh ini adalah : ---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Nilai setara rupiah dari 1 yen
Tanggal                                                           Kurs Tunai                  Kurs Masa Depan
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
1 Agustus 2011                                               Rp        75,-                             Rp 83 (240 hari)

1 Oktober 2011                                                            80,-                             Rp 85 (180 hari)
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- Diasumsikan bahwa bunga tidak signifikan  dan efektivitas lindung  nilai diukur dengan

menggunakan referensi perubahan kurs masa depan.
1 Agustus 2011

(14)   Piutang MUA dari Broker (¥)
166.000.000,-
Utang Rupiah ke Broker
166.000.000,-
Menandatangani kontrak masa depan untuk menerima 2.000.000 yen dalam 240 hari
Rp 166.000.000 = ¥2.000.000 x Rp 83 kuurs masa depan 240 hari pada 1 Agustus 2011

Pada tanggal 1 Oktober 2011, kontrak kontrak masa depan dinilai kembali sesuai dengan nilai wajarnya berdasarkan PSAK 55 Utang usaha dalam yen dicatat pada saat penerimaan persediaan.
1 Oktober 2011
(15)
Piutang MUA dari Broker (¥)
4.000.000,-

Keuntungan Transaksi MUA
4.000.000,-

Menyesuaikan kontrak masa depan nilai wajarnyamenggunakan kurs masa depan pada  tanggal  tersebut

dan mengakui keuntungan :


Rp 170.000.000 = ¥2.000.000 x Rp 85,- kurs masa depan 180 hari pada tanggal 1 Oktober 2011

Rp 166.000.000 = ¥2.000.000 x Rp 83,- kurs masa depan 240 hari pada tanggal 1 Agustus 2011




Rp  4.000.000 = ¥2.000.000 x ( Rp 85 - Rp 83)







(16)
Kerugian Transaksi MUA
4.000.000

Komitmen
4.000.000





Kasus 3 Lindung Nilai Komitmen Mata Uang Asing Belum Diakui : Lindung Nilai Arus Kas Mata Uang Asing
Menarik untuk dicatat bahwa perbedaan perlakuan akuntansi untuk lindung nilai transaksi yang diperkirakan sebagai lindung lindung nilai arus kas dengan lindung nilai komitmen mata uang asing yang dapat diidentifikasi sebagai lindung nilai atas nilai wajar. Transaksi yang diperkirakan (forcasted) adalah transaksi yang diantisipasi (anticipated) namun tidak dijamin (guaranteed). Transaksi yang diperkirakan dapat terjadi sesuai dengan yang diperkirakan , tetapi lindung nilai atas transaksi yang diperkirakan diperlakukan sebagai lindung nilai arus kas dengan bagian efektif dari perubahan nilai wajarnya diakui dalam pendapatan komprehensif. Jenis lindung niali ini adalah lindung nilai terhadap perubahan dalam arus kas yang mungkin terjadi di masa depan yang akan timbul dari perubahan dalam kurs mata uang asing. Transaksi yang diperkirakan dapat menjadi komitmen jika pihak-pihak yang terlibat membuat perjanjian yang mengikat. contoh, Pembelian persediaan diperkirakan, tetapi tidak terdapat perjanjian yang mengikat untuk pembelian tersebut. PT Induk memasuki kontrak masa depan yang merupakan lindung nilai terhadap arus kas masa depan dari transaksi yang diperkirakan , termasuk utang usaha yang didenominasi dalam MUA yang timbul dari pembelian . Fitur 11- 6 menyajikan ayat jurnal untuk kasus ini dengan memasukkan ayat jurnal ilustrasi kasus 1 yang tidak berubah yang menidentifikasikan ayat jurnal yang akan berubah dengan huruf C di belakang nomor ayat jurnal. Ingat bahwa perbedaan utama dalam akuntansi kontrak masa depan sebagai lindung nilai arus kas dibandingkan lindung nilai atas nilai wajar di kasusu 2 adalah :
1.     bagian efektif dari penilaian kembali kontrak masa depan dicatat dalam pendapatan komprehensif lainnya.
2.    tidak ada akun komitmen dalam transaksi yang diperkirakan
3.    tidak diharuskan ada penilaian kembali piutang kontrak masa depan pada tanggal 1 Oktober dan persediaan dicatat pada nilai setara rupiah yang dihitung menggunakan kurs tunai
4.    terdapat penghapusan terhadap Pendapatan komprehensif lainnya untuk menandingi secara penuh keuntungan atau kerugian transaksi mata ang asing yang diakui dari utang usaha dalam MUA




Kasus 4 Spekulasi Di Pasar Mata Uang Asing
Sebuah entitas dapat memutuskan untuk berspekulasi dalam mata uang asing sebagaimana dapat dilakukan pada komoditas lain. Contoh, perusahaan Indonesia menduga bahwa rupiah akan menguat terhadap uero yaitu kurs langsung akan menurun.Dalam kasusu ini, perusahaan Indonesia dapat berspekulasi dengan kontrak masa depan dengan menjual uero untuk penyerahan di masa depan dengan harapan dapat membeli uero dengan harga lebih rendah pada saat penyerahan.
Substansi ekonomis dari spekulasi MUA adalah untuk memberikan risiko MUA kepada investor sehingga investor berharap dapat memperoleh laba. Kurs untuk penilaian akun terkait dengan kontrak MUA spekulatif adalah kurs masa depan selama jangka waktu kontrak. Keuntungan atau kerugian dari kontrak MUA spekulatif dihitung dengan menetukan perbedaan antara kurs masa depan pada tanggal kontrak (atau tanggal penilaian sebelumnya) dengan kurs masa depan yang tersedia selama jangka waktu kontrak.Kurs masa depan digunakan untuk menilai kontak masa depan.

5.     PEMBAHASAN TAMBAHAN
a.    Catatan Untuk Pengukuran Efektivitas Lindung Nilai
PSAK 55 menyatakan bahwa, pada setiap awal transaksi lindung nilai, perusahaan harus mendefinisikan metode yang akan digunakan untuk mengukur efektifitas lindung nilai.Efektifitas berarti akan terdapat penghapusan dalam kisaran 80% samapi 125% dari perubahan nilai wajar arus kas dan perubahan nilai wajar risiko yang dilindung nilai.Efektivitas harus dinilai paling tidak setiap tiga bulan dan pada saat perusahaan melaporkan laporan keuangan atau laba. Perusahaan dapat memutuskan untuk memilih dari beberapa pengukuran yang berbeda untuk menilai efektivitas lindung nilai. Contoh, dengan menggunakan perubahan dalam kurs masa depan tetapinperusahaan dapat menggunakan perubahan dalam kurs tunai atau perubahan dalam nilai intrinsik. Nilai intrinsik dari derivatif (intrinsic value of derivative) adalah nilai yang terkait dengan perubahan variabel pokok yang mendasari. Nilai waktu dari derivatif (the time value of derivative) terkait dengan nilai yang dialokasikan ke kesempatan untuk memiliki derivatif terbuka bagi periode tertentu. Nilai waktu akan berkurang selama jangka waktu derivatif dan menjadi nol pada tanggal jatuh tempo derivatif. Jika perusahaan menggunakan kurs tunai untuk mengukur efektivitas lindung nilai maka setiap perbedaan antara kurs tunai dan kurs masa depan tidak dimasukkan dalam penilaian efektivitas lindung nilai melainkan dimasukkan dalam laba.

b.   Alokasi Pajak Antar Periode Atas Keuntungan (Kerugian) Mata Uang Asing
Perbedaan temporer dalam pengakuan keuntungan atau kerugian mata uang asing antara akuntansi pajak dan akuntansi GAAP mengharuskan alokasi pajak antarperiode. Umumnya, metode akrual untuk pengaruh perubahan kurs dalam periode terjadinya perubahan berbeda dengan pengakuan keuntungan untuk tujuan pajak pada periode terjadinya konversi dari akun yang didenominasi dalam mata uang asing. Perbedaan temporer diakui sesuai PSAK46, "Akuntansi untuk Pajak Penghasilan".
c.                   Lindung Nilai Investasi Neto di Entitas Asing
Dalam pembahasan awal menggunakan kontrak masa depan sebagai instrumen lindung nilai, risiko mata uang asing dari transaksi yang didenominasi dalam mata uang asing dapat dihapuskan. Konsep yang sama berlaku untuk perusahaan Indonesia yang menganggap investasi neto di entitas asing sebagai komitmen jangka panjang yang menyebabkan perusahaan terkena eksposur risiko mata uang asing. Sejumlah alat bantu manajemen neraca tersedia bagi perusahaan Indonesia untuk melindung nilai investasi neto pada entitas asing. Manajemen dapat menggunakan kontrak pertukaran mata uang asing, komitmen mata uang asing lainnya atau beberapa perjanjian pendanaan antar perusahaan tertentu termasuk transaksi antarperusahaan. Sebagai contoh, perusahaan induk Indonesia dapat meminjam 10.000 poundsterling Inggris untuk melindung nilai terhadap posisi aset neto yang terkena eksposur setara dari anak perusahaan Inggris. Setiap fluktuasi kurs antara poundsterling dan rupiah akan dihapuskan oleh investasi pada anak perusahaan Inggris dan juga utang pinjaman.
PSAK 55 menyatakan bahwa, untuk instrumen keuangan derivatif yang ditujukan sebagai lindung nilai atas investasi neto dalam operasi asing yang terkena eksposur risiko mata uang asing maka setiap bagian dari perubahan nilai wajar yang setara dengan keuntungan atau kerugian transaksi mata uuang asing akan dilaporkan dalam pendapatan komprehensif lainnya tersebut yang ditimbulkan dari lindung nilai investasi neto dioperasi asing akan menjadi bagian dari penyesuaian translasi kumulatif dalam pendapatan komprehensif kumulatif lainnya.




LAMPIRAN 11A ILUSTRASI PENILAIAN KONTRAK MASA DEPAN DENGAN PENGAKUAN NILAI WAKTU DARI UANG
Ilustrasi ini menggunakan contoh lindung nilai dari komitmen MUA yang dapat diidentifikasi dan belum diakui ang digunakan yang digunakan sebelumnya untuk mengilustrasikan nilai sekarang dari kontrak masa depan dan lindung nilai.
1.      Pada tanggal 1 Agustus 2011, PT Induk membuat kontrak dengan Tokyo Industries untuk membeli barang yang dipesan khsusus. Pembuatan dan pengiriman barang tersebut akan memerlukan waktu 60 hari (tanggal 1 Oktober 2011).Harga kontrak adalah 2.000.000 yen , yang akan dibayar pada tanggal 1 April 2012 , yaitu 180 hari setelah pengiriman barang.
2.      Pada tanggal 1 Agustus 2011, PT Induk melakukan lindung nilai atas komitmen MUA dengan kontrak masa depan untuk menerima 2.000.000 yen dalam 240 hari ( 60 hari sampai pengiriman ditambah 180 hari periode kredit) . Kurs masa depan untuk kontrak masa depan
240 hari adalah Rp 83,- untuk 1 yen. Tujuan kontrak masa depan 240 hari ini ada dua : Pertama, untuk 60 hari dari tangal 1 Agustus 2011 sampai 1 Oktober 2011, kontrak masa depan adalah untuk lindung nilai komitmen MUA yang dapat diidentifikasi.
ke dua, untuk periode 180 hari dari tanggal 1 Oktober 2011 sampai 1 April 2012 , kontrak masa depan adalah untuk lindung nilai atas posisi kewajiban neto yang terkena eksposur dalam MUA.
3.      PT Induk menggunakan tingkat bunga diskonto 10% untuk menghitung nilai sekarang dari arus kas masa depan yang diharapkan dari kontrak masa depan
4.      PT Induk mengukur efektivitas dari lindung nilai komitmen ang dapat diidentifikasi dan belum diakui berdasarkan perubahan dalam kurs masa depan.
Kurs yang relevan untuk contoh ini adalah :
Nilai setara rupiah dari 1 yen
Tanggal                                                           Kurs Tunai                  Kurs Masa Depan
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
1
Agustus 2011
Rp
75,-
Rp 83 (240 hari)

1
Oktober 2011

80,-
Rp 85 (180 hari)







31 Desember 2011 (tanggal neraca)
90
            87 (90 hari)
1 April 2012 ( tanggal pelunasan)
86















a).Jumlah dalam ayat jurnal berikut pada tanggal 1 Agustus 2011 tidak dinilai sekarang karena ayat jurnal tersebut adalah ayat jurnal memorandum dan karena faktor bunga akan dimasukkan dalam laba melalui perubahan nilai kontrak masa depan .Ingat bahwa pada tanggal penandatanganan kontrak masa depan , nilai wajar neto dari kontrak masa depan adalah nol karena nilai piutang dan utang adalah sama.
1 Agustus 2011




(25)   Piutang MUA dari Broker
(Y)
Rp
166.000.000

Utang Rupiah ke Broker


Rp
166.000.000

(menandatangan kontrak masa depan untuk menerima 2.000.000 yen dalam 240 hari. (Y2.000.000 x Rp83)

Pada tanggal 1 Oktober 2011, kontrak masa depan dinilai kembali , mangakui nilai waktu dari uang dengan menggunakan nilai sekarang dari arus kas masa depan yang diperkirakan dari kontrak masa depan. Akun utang sementara, Komitmen juga dicatat pada saat ini.Nilai sekarang neto dapat dengan mudah dihitung menggunakan kertas kerja elektronik seperti microsoft Excel berikut fungsinya yaitu nilai sekarang neto (net Present Value - NPV).
1 Oktober 2011



(26)
Piutang MUA dari Broker (Y)
Rp
3.809.524


Keuntungan Transaksi MUA

Rp
3.809.524

(Menyesuaikan nilai kontrak masa depan ke nilai




wajar neto , menggunakan nilai sekarang dari




perubahan kurs masa depan, poin.a.dari ilustrasi




lindung nilai).



(27)
Kerugian Transaksi MUA
Rp
3.809.524


Komitmen Rp 3.809.524 (Untuk mencatat kerugian dari aspek instrumen keuangan dari komitmen, menggunakan nilai sekarang dari perubahan kurs masa depan. Jumlahnya = poin.a, karena efektivitas lindung nilai dari komitmen dinilai dngan menggunakan perubahan kurs masa depan).Pada tanggal 1 Oktober 2011, nilai wajar neto kontrak masa depan yang didiskontokan adalah Rp 3.809.524

Ayat jurnal berikut untuk mencatat penerimaan persediaan dan pengakuan utang usaha dalam yen. Ingat bahwa akun temporer, Komitmen , ditutup terhadap harga beli persediaan.
(28)   Persediaan
Rp
156.190.476

          Komitmen
Rp
3.809.524

Utang Usaha

Rp
160.000.000

Mencatat utang usaha menggunakan kurs tunai dan mencatat pembelian persediaan, menutup akun utang temporer)
Ayat jurnal yang dibutuhkan pada tanggal 31 Desember 2011, akhir tahun fiskal PT Induk adalah :
(29)
Piutang MUA dari broker (Y)
Rp
3.995.354


Keuntungan Transaksi MUA

Rp
3.995.354
(30)
Kerugian Transaksi MUA
Rp
20.000.000


Utang Usaha (Y)

Rp
20.000.00

Menyesuaikan utang yang didenominasi dalam yen, menjadi nilai setara rupiah. (90-80) X Y2.000.000
Pada tanggal 31 Desember 2011 nilai wajar neto dari kontrak masa depan yang didiskontokan adalah Rp 7.804.878,-
Ayat jurnal pertama yang diharuskan pada tanggal 1 April 2012, tanggal penyelesaian adalah :
(31)   Kerugian Transaksi MUA
Rp
1.804.878

Piutang MA dari broker (Y)

Rp
1.804.878
Menyesuaikan kontrak masa depan untuk perubahan dalam kurs masa depan ke kurs tunai pada tanggal penyelesaian, Poin, c dalam ilustrasi lindung nilai]
Rp 86 kurs tunai pada tanggal 1 April 2012, akhir kontrak masa depan
Rp 83 kurs masa depan pada tanggal 1 Agt.2011, awal kontrak masa depan
Rp 3 x Y2.000.000 = Rp 6.000.000 perubahan kumulatif dari tanggal 1 Agt.2011 Rp    7.804.878 keuntungan yg sebelumnya diakui
Rp 1.804.878 pengurangan (kerugian) pada periode ini

Ayat Jurnal 1 April 2012 :




(32)
Utang Usaha (Y)
Rp
8.000.000



Keuntungan Transaksi MUA


Rp
8.000.000

Menyesuaikan utang yang didenominasi dalam yen,



sesuai kurs tunai pada tanggal penyelesaian . Tidak




ada faktor bunga dalam hal ini.




(33)
Utang Rupiah ke broker
Rp
166.000.000



Kas


Rp
166.000.000

Menyerahkan rupiah ke broker sebagaimana




ditentukan dalam kontrak masa depan




(34)
Unit MUA (Y)
Rp
172.000.000



Piutang MUA dari broker (Y)


Rp
172.000.000

Menerima Y2.000.000 dinilai kurs tunai, 1 April2012


(35)
Utang Usaha (Y)

Rp
172.000.000

Unit MUA (Y)


Rp
172.000.000
Membayar Y2.000.000 ke Tokyo Industries untuk penye-lesaian kewajiban yang didenominasi dalam yen.

LAMPIRAN 11B PENGGUNAAN INSTRUMEN KEUANGAN LAINNYA OLEH PERUSAHAAN MULTINASIONAL
Pembahasan pada akuntansi untuk kontrak masa depan yang digunakan untuk lindung nilai posisi aset dan kewajiban, digunakan untuk lindung nilai komitmen suatu valuta asing atau digunakan untuk tujuan spekulatif. Banyak perusahaan multinasional (Multinational Enterprises- MNE) yang sering menggunakan instrumen keuangan selain kontrak masa depan untuk mengelola risiko terkait dengan transaksi internasional .Definisi umum dari instrumen keuangan adalah kas, saham atau kontrak yang menimbulkan kewajiban kontraktual untuk menyerahkan atau menerima kas atau instrumen keuangan lain dari entitas lain. Contoh, dari instrumen keuangan adalah piutang/utang, obligasi, saham, kontrak masa depan, mata uang asing, kontrak berjangak, opsi, dan finansial swaps. Instrumen keuangan derivatif timbul jika


nilai instrumen keuangan merupakan derivasi dari instrumen lain, seperti kontrak yang nilainya berdasarkan indeks saham atau kontrak berjangka yang nilainya ditentukan oleh kejadian ekonomi temporer dan dapat diprediksi.Instrumen keuangan derivatif lainnya yang sering digunakan oleh MNE adalah kontrak berjangka, opsi, dan swap.
PSAK 55 mempunyai aturan umum mengenai nilai wajar. Keharusan mengakui keuntungan atau kerugian dari perubahan nilai wajar dan membatasi penggunaan akuntansi lindung nilai.standar tersebut mendefenisikan nilai wajar (fair value) sebagai jumlah dimana aset (kewajiban) dappat dibeli (timbul) atau dijual (diselesaikan) dalam transaksi sekarang antara pihak-pihak yang berkeiningan. Harga pasar umumnya bukti terbaik dari nilai wajar. PSAK 55 memasukkan pengungkapan khusus mengenai konsentrasi risiko kredit dari semua instrumen keuangan dan mendorong tentang risiko pasar dari semua instrumen keuangan. Risiko kredit adalah kerugian yang mungkin timbul jika pihak dalam kontrak gagal memenuhi kewajibannya. Risiko pasar adalah kerugian yang mungkin timbul dari perubahan nilai pasar masa depan yang akan menurunkan nilai instrumen keuangan.
Lampiran ini merupakan supplemen bab dengan menyajikan ulasan ringkas mengenai kontrak berjangka, opsi dan swap. Pertama-tama akan diberikan definisi dan deskripsi ringkas. Berikutnya akan disajikan beberapa contoh dari akuntansi lindung nilai dengan kontrak berjangka, lindung nilai dengan kontrak opsi dan swap tingkat bunga ( interest-rate swap) Terakhir, akan disajikan deskripsi dari keharusan pengungkapan yang diharuskan saat ini . Mekanisme terperinci dan pengaruh risiko dari transaksi yang menggunakan instrumen tersebut bukan cakupan dari buku teks akuntansi keuangan lanjutan.

DEFINISI DAN DESKRIPSI
Instrumen keuangan derivatif (derivative financial instrumen) adalah instrumen yang nilainya berdasarkan atau "diderivasi dari" nilai sesuatu ang lain (variabel pokok yang mendasari). Variabel pokok yang mendasari dapat merupakan nilai dari instrumen keuangan lainnya, komoditas, indeks, aset, atau instrumen utang. Karena instrumen keuangan derivatif mempunyai nilai yang terkait dengan variabel pokok yang mendasari, membuat derivatif mempunyai instrumen lindung nilai yang berguna untuk menghapuskan perubahan nilai dari item yang dilindung nilai, contoh dari instrumen keuangan derivatif adalah kontrak berjangka, kontrak masa depan, swap dan kontrak opsi, pagu suku bunga (intersest-rate caps) dan komitmen utang dengan tingkat suku bunga tetap.

Kontrak Masa Deppan dan Kontrak Berjangka
Kontrak berjangka (futures contract) sangat mirip dengan kontrak masa depan kecuali kontrak berjangka mempunyai termin kontrak yang sudah distandarisasi, diperdagangkan dipasar yang terorganisasi, dan para pedagang harus merealisasikan setiap kerugian atau keuntungan dari setiap dan seluruh hari perdagangan. Kontrak berjangka adalah kontrak antara dua pihak - seorang pembeli dan seorang penjual - untuk membeli atau menjual sesuatu pada tanggal yang sudah ditetapkan, yang disebut tanggal kadaluarsa atau tanggal penyelesaian (expiration date). Kontrak diperdagangkan di bursa berjangka seperti di Chicago Board of Trade (CBOT) atau Chicago Merchantile Exchange(CME) . Kontrak berjangka diperdagangkan secara aktif untuk beberapa komoditas termasuk biji-bijian, ternak dan daging ternak , buah dan sayuran serta logam dan energi.Bahkan dimungkinkan melakukan kontrak berjangka atas mata uang asing. Perusahaan yang memperdagangkan kontrak berjangka umumnya diharuskan untuk menyerahkan kas dalam akun margin yang disimpan oleh bursa atau badan kliring (clearing house), dan keuntungan (kerugian) dari kontrak berjangka ditambah (dikurangi) dari margin tersebut.Akun margin ini diperhitungkan setiap hari untuk perubahan dalam nilai kontrak. Akun margin adalah sebesar persentase tertentu (umumnya samapi 5 persen) dari nilai kontrak.Sebagin besar investor tidak mengharapkan untuk melakukan pertukaran aktual dari kontrak berjangka atas item yang diopsikan; kontrak berjangka hanyalah alat investasi untuk mendapatkan kurva nilai dari pos yang diopsikan dan investor akan menggunakan transaksi penutp (closing transaction) untuk menyelesaikan kontrak berjangka. Jika perusahaan merupakan pembeli dari kontrak berjangka maka dinamakan posisi "go long", Jika perusahaan melakukan kontrak untuk menjual dengan menggunakan kontrak berjangka maka dinamakan "go short".Kontrak berjangka sering disebut kontrak masa depan likuid( liquid forward contract) karena kontrak berjangka diperdagangkan secara terpisah. Akuntansi untuk kontrak berjangka sangat mirip dengan akuntansi untuk kontrak masa depan untuk mata uang asing.
Baik kontrak berjangka maupun kontrak masa depan adalah kewajiba untuk menyerahkan sejumlah tertentu pada waktu tertentu. Terdapat potensi keuntungan dalam situasi yang menguntungkan dan potensi kerugian dalam situasi yang tidak menguntungkan. Kontrak berjangka distandarisasi sehubungan dengan durasi dan jumlah tetapi lebih mudah untuk diakses karena diterima secara luas dalam arena bursa berjangka.



Kontrak Opsi
Kontrak opsi antara dua pihak - pembeli dan penjual- memberikan pembeli (pemilik opsi) hak. tetapi bukan kewajiban, untuk membeli dari atau menjual sesuatu ke penjual opsi (pembuat opsi) pada tanggal tertentu dimasa mendatang pada tanggal yang disetujui pada saat kontrak opsi diperdagangkan . Opsi dapat dibuat atas berbagai komoditi seperti biji-bijian, makanan dan sayuran, minyak, tumbuhan, logam, tingkat bunga, dan berbagai mata uang asing. Pembeli opsi membayar penjual dengan jumlah tertentu uang yang biasa disebut premi, untuk mendapatkan hak tersebut. Opsi untuk membeli sesuatu disebut "beli" (call), sedangkan opsi untuk menjual sesuatu disebut "jual" (put).Opsi diperdagangkan di pasar terorganisasi seperti pasar modal.
Bursa dimana opsi diperdagangkan adalah Chicago Board Option Exchange(CBOE) , Philadephia Stock Exchange (PHLX), American Stock Exchange (AMEX), dan Pasific Stock Exchange (PSE).
Kontrak opsi memberikan pembeli masa depan atas sejumlah besar saham atas pos (item) lain sebesar biaya nominal dari opsi. Kemampuan pengendalian masa depan dari opsi disebut nilai waktu dari opsi. Sepanjang jangka waktu opsi, nilai waktu menurun sampai nol pada tanggal jatuh tempo opsi.Perubahan dalam nilai waktu opsi selalu dimasukkan dalam laba tahun berjalan. Pihak yang menjual opsi adalah pembuat opsi; pihak yang membeli hak adalah pemegang opsi. Pemegang opsi memiliki hak antuk melaksanakan atau tidak melaksanakan opsi. Pemegang opsi tidak akan melaksanakan hak yang terdapat dalam opsi jika akan menimbulkan kerugian. Akan tetapi pembuat opsi mempunyai risiko karena pemegang opsi dapat melaksanakan opsinya dan memaksa pembuat untuk melakukan penyerahan pada kondisi yang tidak menguntungkan untuk pembuat. Nilai intrinsik opsi terkait langsung dengan perubahan dalam nilai mendasari pos (item) yang dilindung nilai. Perubahan nilai intrinsik dalam lindung nilai atas nilai wajar dimasukkan langsung dalam laba tahun berjalan. Perubahan dalam bagian efektif nilai intrinsik lindung nilai arus kas dimasukkan dalam pendapatan komprehensif lainnya.(contoh terlampir).
Opsi dijual dengan harga pelaksanaan (strike price) tertentu, yaitu dimana pemegang mempunyai opsi untuk membeli atau menjual sesuatu. Jika investor memiliki opsi beli untuk membeli satu lembar saham PT Induk seharga Rp 5.000 per lembar dari pembuat opsi maka pemegang opsi dapat melaksanakan opsi pada saat harga pasar dari saham lebih tinggi dari harga pelaksanaan. Jika harga pasar saham Rp 6.000 per lembar maka maka pemegang opsi dapat menghemat Rp 1.000 dengan melaksanakan opsi dan membeli saham seharga Rp 5.000. JIka pemegang opsi berkeinginan untuk mengubah penghematan tersebut menjadi keuntungan tunai maka investor akan menjual saham tersebut yang dibelinya dengan harga Rp 5.000, seharga Rp 6.000 ke pasar.Alternatif lain adalah pemegang opsi dapat langsung menjual opsi sebesar Rp 1.000 sebesar nilai intrinsiknya. Pada saat harga pasar lebih tinggi dari harga pelaksanaan maka opsi yang akan dibeli disebut "in the money" , sedangkan harga pasar lebih rendah dari harga pelaksanaan maka opsi yang dibeli disebut "out of the money".
JIka investor adalah pemegang hak opsi untuk menjual saham PT Induk senilai Rp 5.000/ lembar kepada penerbit, pemegang opsi akan melaksanakan opsinya jika harga pasar saham dibawah harga pelaksanaannya. JIka harga pasar saham Rp 4.000/lembar maka pemegang opsi akan melaksanakan haknya untuk menjual opsi pada harga Rp 5.000/lembar dibandingkan menjual saham tersebut dipasar yang hanya memiliki harga Rp 4.000/lembar.Ketika harga pasar lebih rendah dari harga opsi maka opsi tersebut dijual "in the money". Contoh :
Opsi    HPSekarang=H.Pelaksanaan  HPSekarang>H.Pelaksanaan  HPSekarang<H. Pelaksanaan
kecil dari nilai sekarang pos (item) yang diopsikan ( yaitu 1 sampai 7%) .Persyaratan opsi menyatakan apakah opsi dapat dilaksanakan pada setiap saat selama periode opsi atau hanya pada akhir periode pelaksanaan. Nilai minimum dari opsi jual adalah nol karena opsi jual tidak perlu dilaksanakan.Karena itu opsi jual tidak pernah punya nilai negatif dan kerugian maksimum dari pemegang opsi adalah premi yang pada awal dibayar untuk memperoleh opsi tersebut.

Swap
Swap adalah perjanjian dimana kedua pihak dapat menukarkan arus kas selama periode tertentu. Swap dapat ditujukan untuk swap mata uang, tingkat bunga atau komoditas. Dua jenis swap keuangan yang paling umum adalah (1) swap mata uang dan (2) swap tingkat bunga. Contoh dari swap mata uang adalah PT Induk menjual produk ke Inggeris, dimana dari transaksi tersebut ia menerima poundsterling. Perusahaan lain yang berlokasi di London, Inggeris menjual produk ke Indonesia dimana ia menerima rupiah. swap mata ang dapat timbul, sebagai contoh jika PT Induk (perusahaan Indonesia) setuju bahwa arus kas uang berkala dalam poundsterling dari operasinya di Inggris akan diberikan ke pihak lain di Inggris dan penjualan dalam rupiah di Indonesia oleh perusahaan London akan diberikan ke PT Induk. Pada akhir tiap periode, kedua perusahaan setuju untuk menyelesaikan setiap perbedaan dalam jumlah nosional swap pada akhir periode. Oleh karenanya, kedua pihak yang terlibat dalam swap mata uang menghindar untuk berurusan dengan mata uang selain mata uang lokal dan menghindari pertukaran mata uang asing.
contoh lain dari swap adalah swap tingkat bunga dimana kedua pihak setuju untuk menukarkan pembayaran bunga atas jumlah pokok tertentu ( disebut juga "jumlah nosional"). Umumnya swap tersebut merupakan pertukaran antara tingkat bunga variabel (mengambang) dan tingkat bunga tetap. Sebagai contoh, PT Induk dapat mengeluarkan utang dengan tingkat bunga variabel tetapi perusahaan ingin membuat tingkat bunganya tetap karena perusahaan yakin tingkat bunga akan meningkat. PT Induk dapat membuat kontrak dengan pihak lain yang mempunyai obligasi dengan tingkat bunga tetap tetapi juga sedang mengusahakan tingkat bunga variabel karena perusahaan mengasumsikan bahwa tingkat bunga akan menurun.
Kontrak tersebut sering memasukkan perantara keuangan dengan mana penyelesaian neto dilakukan dan akan membebankan biaya nominal untuk jasanya. Kadangkalapihak lain adalah dealer yang merupakan bank atau perusahaan perbankan investasi ( investment banking firm) yang menciptakan pasar swap dan derivatif tingkat bunga lainnya. Jumlah nosional (pokok) ditetapkan sama untuk ke dua pihak. dan PT Induk memperoleh tingkat bunga tetap atas jumlah nosional dan pihak lain mendapatkan tingkat bunga variabel sesuia yang diinginkannya.
Ingat bahwa utang tidak dilunasi dan setiap biaya untuk perjanjian swap harus diperlakukan sebagai biaya penerbitan utang yang diamortisasi selama jangka waktu utang. Setiap perusahaan tetap bertanggung jawab untuk membayar bunga aktual ke krediturnya.Swap hanyalah perjanjian untuk penyelesaian berkala neto dari perbedaan antara ke dua tingkat bunga dan dilakukan semata-mata antara ke dua perusahaan yang terlibat kontrak swap tingkat bunga . Swap sederhana dari tingkat bunga tetap - variabel sering disebut swap sederhana (plain vanilla swap) atau swap generik.

KETENTUAN PELAPORAN DAN PENGUNGKAPAN : PENGUNGKAPAN TENTANG NILAI WAJAR DARI INSTRUMEN KEUANGAN
Asumsikan bahwa PT Induk berncana untuk membeli 30.000 gantang gandum dalam jangka waktu 90 hari yang pada saat ini nilainya Rp 75.000.000 .Asumsikan juga bahwa PT Induk ingin memastikan nilai dari pembelian masa depan yang diperkirakan . PT induk membeli opsi jual berjangka atas gandum untuk lindung nilai terhadap perubahan harga dari pembelian persediaan yang diantisipasi. Jika harga gandum meningkat maka laba dari opsi beli yang dibeli akan menghapuskan harga yang lebih tinggi yang harus dibayarkan oleh PT Induk untuk gandum tersebut, Jika harga gandum menurun maka PT Induk mengalami kerugian sebesar premi yang dibayarkan untuk opsi beli tetapi dapat membeli gandum dengan harga lebih murah.
Pada tanggal 1 November 2011 PT Induk membeli opsi beli untuk tanggal 1 Februari 2012 ( 90 hari dimasa depan), pada harga beli Rp 2.500. PT Induk membayar premi Rp 50/gantang dengan total biaya Rp 1.500.000.Opsi jual tersebut mempunyai jumlah nosional 30.000 gantang gandum. PT Induk menyatakan bahwa derivatif tersebut memenuhi syarat untuk akuntansi lindung nilai arus kas. Hal ini merupakan lindung nilai arus kas karena opsi tersebut adalah lindung nilai atas transaksi masa depan yang diantisipasi atau yang direncanakan melibatkan arus kas . Ingat bahwa dalam contoh ini menunjukkan Rp 1.500.000 sebagai nilai waktu dari uang atau opsi tersebut atau dengan kata lain opsi tersebut menetapkan harga masa depan sama dengan harga pasar sekarang . Jenis kontrak ini disebut " at the money", yang berarti kontrak tersebut menetapkan nilai masa depan dari variabel pokok yang mendasari sama dengan harga pasar sekarang. Oleh karenanya, nilai pada saat kontrak ditandatangani hanya merupakan nilai waktu dari ekspektasi bahwa harga masa depan aktual dari komoditas berbeda dengan harga pasar sekarang. Ulasan dari lindung nilai ini adalah sebagai berikut :
Instrumen lindung nilai                                               Opsi beli dari kontrak berjangka gandum
Variabel yang dilindung nilai                                     Pembelian gandum yang direncanakan
Jenis lindung nilai                                                       Lindung nilai arus kas
Variabel pokok yang mendasari                                 Harga dari satu gantang gandum
Jumlah nosional                                                          30.000 gantang gandum
Nilai waktu dan lindung nilai awal                             Rp 1.500.000, at the money
Penilaian opsi beli                                                       NIlai wajar
Jika nilai variabel pokok yang mendasari meningkat  Nilai opsi beli meningkat
Jika nilai variabel pokok yang mendasari menurun    Nilai opsi beli menurun
Keuntungan atau kerugian dari lindung nilai yaitu :
Bagian efektif             Dicatat dalam Pendapatan Komprehensif Lainnya , terkait dengan perubahan nilai intrinsik dari lindung nilai.
Bagian tidak efektif    Dicatat dalam laba berjalan, terkait dengan perubahan nilai neto dari lindung nilai




Ayat jurnal untuk mencatat pembelian dari opsi beli adalah sebagai berikut :


1 November 2011
(36) Opsi beli                                                                          Rp 1.500.000
                       Kas                                                                              Rp 1.500.000
Mencatat pembelian opsi beli 30.000 gantang gamdum seharga Rp 75.000.000 dalam 90 hari at the money karena itu seluruh Rp 1.500.000 nilai waktu.
Informasi nilai wajar untuk contoh ini adalah sebagaai berikut :
Perhitungan Nilai Wajar
                                                            I November 2011 31 Desember 2011 1 Februari 2012
Total 30.000 gantang gandum
2.500
2.600
2.580
Opsi Beli Nilai pasar opsi
(dari informasi pasar) dikurangi          1.500.000                    3.700.000               2.400.000
Nilai intrinsik
(jumlah gantang x (N. Pasar- nilai pelaksanaan)
(3.000 x (2.500 – 2.500)                          0
(3.000 x (2.600 – 2.500)                                                       (3.000.000)
(3.000 x (2.580 – 2.500)                                                                                     (2.400.000)
Sisa nilai waktu                                   1.500.000                   700.000                         0
Ingat untuk lindung nilai arus kas, perubahan nilai intrinsik (bagian efektif) diakui dalam Pendapatan Komprehensif Lainnya dan perubahan nilai waktu (bagian tidak efektif) diakui dalam laba berjalan.
PSAK55 mengharuskan instrumen lindung nilai dinilai kembali ke nilai wajarnya pada tangal neraca .Perubahan dalam nilai opsi disebabkan dua faktoryaitu perubahan dalam nilai intrinsik dan perubahan nilai waktu. Nilai waktu dari opsi menurun selama jangka waktu opsi dan menjadi nol pada saat opsinya jjatuh tempo.Pada tangal 31 Desember 2011 nilai wajar dari opsi adalah Rp 3.700.000 yang berarti pasar menilai sisa nilai opsi sebesar Rp 700.000 (nilai wajar opsi sebesar Rp 3.700.000 sedangkan nilai intrinsik Rp 3.000.000) PSAK55 menyatakan bahwa pengurangan dari bagian nilai waktu derivatif sebesar Rp 800.000 (Jumlah awal Rp 1.500.000 - sisa Rp 700.000) diakui sebagai bagian dari laba Ayat jurnal berikut mencatat perubahan nilai opsi untuk menilai opsi sebesar nilai wajarnya pada tanggal neraca.

31 Desember 2011

(37) Opsi Beli
2.200.000

        Kerugian dari aktivitas Lindung Nilai
800.000

                         Pendapatan Komprehensif Lainnya
3.000.000

Untuk menilai kembali opsi sebesar nilai wajarnya ,mengatur
 Penurunan

    penurunan nilai waktu dan kenaikan nilai intrinsik.






Ingat kenaikan nilai intrinsik dicatat dalam Pendapatan Komprehensif lainnya sampai selesainya transaksi persediaan yang diperkirakan. Pendapatan Komprehensif lainnya digunakan untuk "menyimpan" nilai intrinsik keuntungan atau kerugian dari lindung nilai arus kas sampai direklasifikasi ke laba pada saat transaksi yang dilindung nilai memengaruhi laba tersebut.
Pada tanggal 1 Februari 2012, akhir dari periode 90 hari harga dari gandum adalah Rp 2.580 per gantang. Penurunan nilai intrinsik opsi beli dicatat sebagai berikut :
1 Februari 2012

(38)
Pendapatan Komprehensif Lainnya
600.000

Opsi Beli
600.000

Mencatat dalam Pendapatan Komprehensif lainnya,


menunda pengakuan kerugian dari opsi beli.

Ayat jurnal berikut mengakui habisnya nilai waktu yang tersisa (Rp 700.000) dari opsi beli karena opsi telah jatuh tempo. PSAK55 menatakan bahwa perubahan dari bagian nilai waktu derivatif diakui sebagai laba tahun berjalan.
1 Februari 2012

Kerugian dari Aktivitas Lindung Nilai
700.000

Opsi beli
700.000

Mengakui kerugian dari sisa nilai waktu dari opsi beli


Rp 700.000 karena sekarang telah jatuh tempo.







PT induk sekarang memutuskan untuk menjual kontrak sebesar nilai intrinsiknya Rp 2.400.000. 30.000 x (Rp2.580 - Rp 2.500). Selain itu PT Induk membeli 30.000 gantang gandum pada nilai ppasar sekarang sebesar Rp 2.580 per gantang. Ayat jurnal berikut mencatat penjualan dari opsi beli pada nilai pasar sekarang.
1 Februuari 2012

(40)
Kas
2.400.000

Opsi Beli
2.400.000

Untuk pencatat penjualan opis beli

1 Februari 2012

(40)
Persediaan Gandum
44.700.000

Kas
                                  44.700.000

Untuk mencatat pembelian 30 gtg gandum




Kemudian PT Induk menjual gandum tersebut dengan harga Rp 100.000.000 dan mencatat jurnal penjualan tersebut serta jurnal reklasifikasi dari pendapatan komprehensif lainnya yang timbul dari opsi beli . Ingat bahwa pendapatan komprehensif lainnya dimasukkan ke dalam pendapatan hanya jika variabel pokok sudah memengaruhi pendapatan.
(41)
Kas
100.000.000

Penjualan
100.000.000
(42)
Harga Pokok Penjualan
77.400.000

Persediaan Gandum
77.400.000
(43)
Pendapatan Komprehensif lainnya- Reklaisifikasi
2.400.000

Harga Pokok Penjualan
2.400.000












KESIMPULAN

Dari uraian pembahasan dapat disimpulkan bahwa:
1.      Mata uang fungsional (mata uang pengukuran) adalah mata uang yang digunakan dalam transaksi pengukuran. Sedangkan mata uang pelaporan adalah mata uang yang digunakan dalam menyajikan laporan keuangan.
2.      Pernyataan dari PSAK 11 harus diterapkan dalam penjabaran laporan keuangan dari kegiatan usaha luar negeri untuk tujuan konsolidasi, atau konsolidasi parsial atau melalui penerapan dengan metode ekuitas.
3.      Pada umumnya laporan keuangan dilaporkan dalam mata uang lokal. Namun demikian, apabila perusahaan menggunakan mata uang selain mata uang lokal (misalnya dolar Amerika) sebagai mata uang pelaporan, maka mata uang pelaporan tersebut harus merupakan mata uang fungsional. Mata uang fungsional dapat merupakan mata uang rupiah atau mata uang selain rupiah (misalnya dolar Amerika), tergantung pada fakta substansi ekonominya.
4.      Selisih kurs dapat disebabkan karena suatu devaluasi atau depresiasi luar biasa suatu mata uang dimana tidak mungkin dilakukan hedging dan menimbulkan kewajiban  yang tak terselesaikan akibat perolehan aktiva yang harus dibayar dalam suatu mata uang asing.
5.      Pernyataan dari SFAS 52 menyajikan standar untuk penjabaran mata uang asing yang dirancang untuk (1) memberikan informasi yang umumnya kompatibel dengan dampak ekonomi yang diharapkan dari perubahan kurs pada arus kas perusahaan dan ekuitas dan (2) mencerminkan dalam hasil laporan konsolidasi keuangan dan hubungan yang diukur dalam mata uang utama di mana setiap entitas melakukan bisnisnya (disebut sebagai "mata uang fungsional").
6.       Suatu aktiva dan kewajiban mata uang asing dikatakan menghadapi resiko mata uang jika suatu perubahan kurs nilai tukar mata uang menyebabkan mata uang induk perusahaan juga berubah. Maka dari itu di perlukannya prinsip  kehati-hatian dalam akuntansi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

I LOVE UNMUH

                                                                PENGALAMAN KULIAH  Assalamualaikum Wr.Wb Entah aku mau nulis apa tenta...